59. Snooze part 01

274 16 7
                                    

------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------

I don't know, I don't know
How I'm gonna make it out

I don't know, I don't know

Now you got me sayin'
Fuck, I'm lonely, I'm lonely,
I'm lonely as
Fuck, come hold me,
come hold me, come hold me

🧠

Hanna sedang mencuci piring di salah satu tempat dia melakukan kerja paruh waktu ketika dia menerima panggilan itu. Panggilan yang membuatnya meninggalkan tumpukan piring kotor itu begitu saja berakibat ia dipecat keesokan harinya. Panggilan yang membuatnya lari secepat mungkin dan terpaksa memakai kartu kredit yang diberikan oleh ayahnya; padahal dia sudah dengan susah payah berusaha tidak mengambil sepeser pun uang darinya.

"Kim Hanna-sshi? Anda kenal Min Yoongi?"

"Iya, kenal. Dia teman saya."

"Anda ada di nomor satu panggilannya. Sekarang dia sedang di rumah sakit karena kecelakaan ...,"

Aku ingat ini. Malam di mana ...

Hanna untuk pertama kalinya tahu bagaimana rasanya benar-benar takut akan kehilangan orang penting dalam hidupnya lagi ketika melihat Yoongi terbaring di ranjang ruang Unit Gawat Darurat. Yoongi meringis, tersenyum padanya sambil memegangi bahu kirinya.

"Yaaa Min Yoongi ...," dipeganginya dadanya yang bernapas berat karena tidak berhenti berlari. "Jangan ketawa. Kamu habis kecelakaan." Sungutnya.

"Aku ngga apa-apa," sahut Yoongi sambil terlihat menahan sakitnya. "Cuma bahuku luka. Mungkin aku bisa dipecat dari agensi?" Bisiknya, mengerling ke arah bahu kirinya.

"JANGAN BODOH." Pekik Hanna. "Kamu diam aja. Ngga usah kasih tahu. Ini bisa kan diobati?"

Yoongi menatap Hanna, nampak berpikir.

"Bisa kan diobati?" Hanna kembali bertanya dengan gumaman nyaris tanpa suara. "Jangan membuatnya seolah-olah ngga bisa diobati, Yoongi." Gadis berusia dua puluhan awal itu duduk di kursi di samping ranjang tempat Yoongi berbaring. "Kukira kamu mati." Desahnya. "Katanya mobil itu hampir melindasmu? Kamu kenapa sih? Udah makan?"

Yoongi terkekeh.

"Malah ketawa lagi," dengus Hanna. "Aku pulang ya kalau gitu terus." Ancam Hanna sambil pura-pura berdiri dari kursinya. "Iya? Itu maumu?" Hanna menatap Yoongi.

Yang ditatap menggelengkan kepala. Hanna kembali duduk.

"Jadi, sakit?" Tanya Hanna akhirnya.

Yoongi mengangguk.

"Sebanyak apa sakitnya? Dari satu sampai seratus?" Hanna memandangi Yoongi dengan khawatir.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang