62. Hell in Snooze

232 18 20
                                    

--------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------

Had a handle on it
My life, I broke it

When I get to where I'm goin',
gonna have you sayin' it

Live fast, die young
Bad girls do it well
Live fast, die young
Bad girls do it well

🍖

Aku mengamati desain untuk sampul novel baruku. Ini terasa seperti tidak nyata. Semua yang kucurahkan selama beberapa tahun terakhir ini akhirnya bisa berada di dalam genggaman tanganku. Namun, melihat judulnya saja aku tidak yakin bahwa ini layak untuk bisa sampai ke tangan pembacaku.

"Kenapa lagi, nuna?" Tanya Jaesuk yang tiba-tiba sudah berdiri di sampingku. "Ada yang ingin diubah lagi? Hasil rapatnya belum sesuai keinginan nuna?"

Aku tersenyum lemah, menengadahkan wajahku, dan menatap Jaesuk. "Ngga ada," kugelengkan kepalaku. "Kalau pun ada Bu Kang pasti akan memarahiku. Dia udah muak menurutiku meminta revisi terus." Kekehku sambil meletakkan satu eksemplar calon novel baruku ke meja kerjaku.

"Nuna, tapi, jika memang ada yang nuna tidak suka, sebaiknya diperbaiki sekarang." Ujar Jaesuk. "Ini akan menjadi karya seumur hidup nuna. Nuna berhak mengubahnya. Saya masih kuat untuk rapat panjang lagi."

Aku menepuk lengannya sambil berdiri. "Udah. Ini udah bagus. Aku cuma mengaguminya aja barusan," sahutku. "Yuk. Ajak pacarmu juga. Aku traktir daging sapi hanwoo."

Jaesuk terdiam. Memandangiku, terperangah.

"Apa?" Kekehku. "Kamu udah bekerja keras selama ini. Setelah rapat panjang tadi kamu patut mendapatkan daging panggang terbaik di seantero Korea." Kataku. "Yuk."

"Nunaaa ...," Jaesuk terdengar akan mengharu-biru.

"Stop. Aku ngga mau dengar suara wuau-wuau ngga jelas." Kuraih tas dan mantelku sebelum membuka pintu ruang kerjaku. "Cepetan. Atau, ngga jadi nih ya daging hanwoo-nya?!" Aku menghardiknya yang masih diam saja di tempat.

"Eh, iya, nuna ... iyaaaa ...!" Jaesuk pun berlari menyusulku yang sukses membuatku tertawa pelan.

🍖🍖🍖

Sekali lagi kegiatanku mengamati. Kali ini aku mengamati daging yang tengah dipanggang. Yoongi biasanya suka daging seperti ini. Mungkin aku harus membawakannya nanti. Kakek mungkin juga mau. Kakek boleh ngga ya makan daging?

 Kakek boleh ngga ya makan daging?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang