37. Flower Mark part 01 (M)

540 19 48
                                    

------------------

I'm seeing the pain, seeing the pleasure
Nobody but you, 'body but me
'Body but us, bodies together
I love to hold you close, tonight and always
I love to wake up next to you
I love to hold you close, tonight and always
I love to wake up next to you

So we'll piss off the neighbors
In the place that feels the tears
The place to lose your fears
Yeah, reckless behavior
A place that is so pure, so dirty and raw
In the bed all day, bed all day, bed all day
Fucking and fighting on
It's our paradise and it's our war zone

Pillow talk
My enemy, my ally
Prisoners
Then we're free, it's a thin line

🌼

Entah pukul berapa, yang jelas masih gelap di luar, aku menggeliat dalam tidurku dan terbangun di dalam pelukan Yoongi. Tidurnya sangat nyenyak yang bisa dilihat dari dadanya yang naik turun secara beraturan. Terlihat selimut melorot dari pundaknya dan kutarik ke atas ketika tanpa sengaja aku menyentuh bekas jahitan operasi bahunya.

Dengan jari telunjukku kusentuh bekas luka itu. Kudongakkan wajahku untuk melihat Yoongi yang masih terus tidur dan tetap bergeming. Kunaikkan jari telunjukku untuk menyentuh tulang selangkanya di mana ada sebuah tahi lalat kecil di atasnya. Saat itulah terdengar suara Yoongi yang mengerang.

Aku buru-buru memandang ke arah wajahnya tapi Yoongi masih memejamkan matanya. Terkekeh pelan, kugerakkan tubuhku agar bisa lebih mendekat ke sisi tubuh Yoongi untuk mengecup bekas jahitan operasi di bahunya. Kadang aku memang dramatis ... ya dramatis dalam melakukan hal-hal tidak berguna seperti ini. Apa gunanya coba?

"Sayang?" Suara rendah Yoongi terdengar sembari tangannya mengelus punggung polosku. "Ngapain?" Tanyanya.

Aku tersenyum sambil memeluk tubuhnya dengan lengan kananku. Kudongakkan wajahku dan menemukan Yoongi menatapku dengan mata menyipit karena masih mengantuk.

"Apa sih? Hmm ...," erang Yoongi. "Cium-cium?"

"Emang cuma kamu aja yang boleh cium-cium?" Tantangku.

Yoongi terkekeh pelan sambil merapatkan pelukannya di tubuhku. Ditempelkannya dagunya di puncak kepalaku. Karena gerakannya ini bibirku malah mengenai bekas jahitan operasi di bahunya. Lalu, kukecup sekali lagi segaris merah itu. Terdengar suara desah tertahan Yoongi yang sukses membuatku tertawa kecil. Mendengarku tertawa, Yoongi mengelus rambutku, lalu mengecup samar dahiku.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang