43. Day Off

249 16 49
                                    

chapter ini fluff ya army :)

chapter ini fluff ya army :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

And if it's right, I don't care how long it takes
As long as I'm with you I've got a smile on my face

Save your tears, it'll be okay
You're here with me

🐕

Aku berakhir benar-benar tidak melakukan apa pun di apartemen Yoongi. Setelah sarapan dan melanjutkan mengetik beberapa paragraf, imajinasiku kembali buntu. Dan, aku memutuskan untuk membaca buku bacaan ringan di sofa di ruang tengah. Sementara, Yoongi melakukan entah apa di dalam kamarnya. Dari tadi dia tidak keluar kamar. Aku terlalu malas untuk menengoknya jadi kubiarkan saja dia beraktivitas sendiri.

Ketika aku sedang serius membaca dan mulai terhanyut dengan alur cerita di dalam buku, Yoongi datang dengan merenggangkan tubuh, dan tiba-tiba merebahkan kepalanya di atas pahaku. Otomatis kuangkat tanganku yang memegangi buku, masih lanjut membaca, tanpa memperhatikan Yoongi.

"Sayang," panggilnya.

"Hmm ...," sahutku, tidak peduli.

"Lihat sini dong," ujarnya sambil tangannya menarik buku dari tanganku. Terlihat Yoongi yang sedang menatapku tepat di bawah daguku. "Cantik banget Kim Hanna." Tambahnya.

"Apa sih, Yoongi?" Desisku. "Balikin sini bukunya." Aku mencoba meraih buku yang kini sudah berpindah ke tangan Yoongi. Ia angkat buku itu tinggi-tinggi dan mencoba untuk menjauhkannya dari jangkauan tanganku. "Tsk." Decakku.

"Cium dulu," Yoongi memandangku dengan tengil. Bibirnya ia majukan, meminta untuk segera dikecup. "Cium ngga?"

Aku tertawa kecil sebelum menurunkan kepalaku dan mencium pipi kanan Yoongi dari atas. "Udah." Kataku.

Yoongi mendesah. "Belum. Kan bibir," ia kembali memajukan bibirnya sambil menutup mata. "Cep-pet-tan."

"Manja banget sih?" Keluhku sambil dengan cepat mendaratkan kecupan di bibir tipis Yoongi. "Udah." Sahutku sambil meraih buku yang nampaknya mulai menganggur di tangan Yoongi. "Jangan ganggu bisa, ngga? Lagi baca."

"Jangan ganggu bisa ngga?" Beo Yoongi. "Lagi baca."

Aku memutar mata mendengarnya dan tidak menanggapinya. Kalau ditanggapi bisa-bisa aku tidak selesai juga baca bukunya. Jadi, kubiarkan saja ketika Yoongi mulai memainkan rambut panjangku. Menyisirnya dengan jari-jemarinya yang nampaknya sedang bosan.

"Rambutmu juga cantik," ujarnya.

"Hmm ...," sahutku.

"Kim Hanna ngga pernah ngga cantik." Yoongi meraih tangan kananku yang sedetik lalu masih memegangi buku dan sekarang sudah berada di dalam genggaman jari-jemarinya. "Coba lihat, jari-jarinya kecil-kecil ...," ia tertawa kecil sendiri. "Cantik. Lentik. Manis." Tambahnya.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang