06. Family Trip part 3 (M)

1.3K 30 9
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

mengandung konten dewasa
pastikan sudah 18+

mengandung konten dewasapastikan sudah 18+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------

"Yoongi, aku seharusnya pindah ke kamar tamu ...," kataku di sela-sela berusaha mengambil napas, "ehm ... Yoongi?"

Tetapi, Yoongi seakan-akan tidak mendengarkanku sama sekali, dia masih menciumi leherku. Tubuhku menempel ke dinding dekat pintu. Sementara, Yoongi memelukku erat. Aku bisa merasakan jari-jemarinya menelungsup di antara rambutku, yang tadinya kuikat, dan entah bagaimana sekarang sudah tergerai begitu saja. Sementara, ikat rambut berwarna hitam itu kulihat sudah berpindah ke pergelangan tangan kiri Yoongi.

Aku mencoba berbisik lagi ke telinganya sembari mengelus rambutnya yang sudah tumbuh semakin panjang, "Yoongi? ehm ...," aku memejamkan mata ketika bibir Yoongi turun mencium ke tulang selangkaku dan ia menarik kardiganku yang buru-buru kunaikkan lagi ke bahuku, "please, Yoongi, kita di rumah orang tuamu ...,"

Yoongi ngga mendengarkanku sama sekali. Apa yang harus kulakukan? Kami ngga sedang di apartemen kami sendiri, hei!

Entah berapa banyak botol wine dan rose yang kami buka tadi. Aku sendiri bahkan tidak ingat. Sepertinya kami tadi terlalu banyak minum. Geumjae tadi juga sudah nyaris tidak sadarkan diri ketika supir pengganti datang. Hanya ayah dan ibu yang masih nampak sedikit sadar.

Yoongi juga sebenarnya masih terlihat sangat sadar di restoran tadi karena dia masih bisa mengarahkan si supir pengganti. Dia juga nampak masih bisa berjalan tegap. Tetapi, ketika sampai rumah, dia tidak mendengarkanku sama sekali, seolah-olah alkohol sudah menguasai dirinya.

Aku harusnya tidur di kamar tamu tapi dia malah menyeretku masuk ke dalam kamarnya. Padahal, aku hanya berniat untuk mengambil tasku saja awalnya, malah aku jadi terjebak di sini bersamanya.

Apalagi ibu sebelum masuk ke dalam kamar juga berkata, "Ngga apa-apa tidur aja di kamar Yoongi," yang membuat Yoongi tersenyum memamerkan cengirannya yang menyebalkan itu. "Udah ngga hidup di zaman Joseon ini," tambah ibu, "tapi, ingat, tidur ya kalian. Jangan capek-capek. Besok kita ke kuil buat berdoa. Ingat ya."

Yoongi mengangguk sambil mengusap leher belakangnya, "Ya, Bu," ucapnya. "Padahal, aku jarang berdoa juga sih," bisiknya kemudian padaku sebelum meraih tanganku dan membuka pintu kamar tidurnya.

"Yoongi ...," aku sempat menahan tangannya yang berusaha menarikku masuk ke kamar ketika aku melirik ke arah pintu kamar tidur ayah dan ibu yang sudah menutup.

Koridor sudah lengang. Geumjae sudah di kamarnya juga.

"Hannaaaa ...," terdengar suara Yoongi yang parau sambil menarikku kuat hingga aku masuk ke kamar dan dengan cepat juga ia menutup pintu di belakang kami.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang