51. Unexpected Move (M)

478 20 30
                                    

Warning: chapter ini bener-bener harus 18+ ya!

Warning: chapter ini bener-bener harus 18+ ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------

I'm tangled in his arms
Hm, hm, hm, hm
This is my favorite part

I'm tangled in his arms
This is my favorite part
Suddenly, there's no worries anymore
And the stupid things we said are gone

And I know it always gets
to this point somehow
I could say this is my favorite

I can say this is my favorite part, ah, ah

This craving and yearning turn to months
And they could turn to passion
Something 'bout him makes this new
But it's an unbreakable habit

I know it always gets to this point somehow
And it has to be my favorite part and I, and I
It has to be my favorite part, ah, ah
It has to be my favorite part, ah-ah, a-ah
It has to be my favorite part,
my favorite part, hm,

This is my favorite part

🛋️

Yoongi duduk di sampingku saat makan siang dengan kakek. Budae jiggae satu panci mulai tandas. Nampaknya kakek memang sedang sangat ingin makan budae jiggae. Terlepas dari usianya yang tua, nafsu makan kakek bisa dibilang memang masih sangat besar. Menakjubkan.

"Kakek, mau kubikinkan telur goreng?" Tanyaku, menawari kakek yang nampaknya masih ingin makan lauk tambahan. Karena, spam panggang sudah habis, tak nampak lagi di atas piring. Begitu pun juga dengan telur goreng. "Hanna gorengkan." Aku hampir berdiri dari kursiku ketika kakek menggeleng. "Benar, kek?" Aku lantas kembali duduk.

Kakek mengangguk. "Benar." Sahutnya. "Udah kenyang."

Kini ia melirik Yoongi.

"Apa, kek?" Tanyaku, was-was.

Yoongi yang tidak sadar sedang dilirik mendongak dari atas mangkok nasinya. Ia menatapku dan kakek bergantian.

"Lanjut, nak, makannya." Kakek memamerkan senyum gigi palsunya sambil mengode Yoongi untuk melanjutkan memasukkan nasi ke dalam mulutnya. "Enak, ya, masakan Hanna?" Tanyanya sambil mengerling ke arahku. "Beruntung kamu. Ngga semua orang bisa merasakan masakan Hanna. Orang-orang yang bisa merasakan masakan Hanna berarti mereka adalah yang terpilih. Yang disayangi Hanna." Kakek tergelak. "Iya, kan?" Lalu, ia menoleh ke arahku.

Aku hanya memutar mata. "Kakek sok tahu." Sahutku.

"Ih. Sok tahu gimana? Kamu aja suka kelewat makan. Jadi, kalau sampai kamu masak, ke dapur, itu tandanya orang yang kamu masakin itu orang spesial. Yang kamu sayang." Sergah kakek. "Dia emang gitu, nak. Suka telat makan. Dari kecil." Lanjutnya sambil tertawa, kepada Yoongi yang mengangguk-angguk samar mendengar celotehan kakek renta satu ini.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang