56. Pernikahan dan Teman Lama pt.2

249 19 27
                                    

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

⚠️ peringatan: chapter ini banyak umpatan ⚠️

----

Give it up for you
I would give it up for you

I would give it up for you
I'd do anything for you

👊🏻

Yujin dan suaminya menggemakan janji sumpah setia yang kemudian disambut dengan tepuk tangan riuh rendah ketika mereka menutup prosesi dengan sebuah ciuman.

Sementara, aku tidak bisa tersenyum sama sekali di kursiku. Untuk informasi saja, kami para tamu duduk mengelilingi meja bundar. Setiap meja terdiri dari enam tamu. Ada tag nama-nama para tamu di atas meja sebagai tanda di situlah kami harus duduk. Dan, di mejaku, ada aku, Yoongi, serta beberapa teman lamaku, termasuk Dohyun.

Iya. Dohyun si bajingan itu.

Sialnya lagi dia duduk di sampingku.

"Kamu ngga ingin menikah seperti mereka?" Bisik Dohyun padaku, yang membuat telingaku berkedut saking kesalnya.

Aku diam saja. Tidak ada niat untuk menjawab sama sekali.

"Kalau nanti kamu menikah denganku, aku bisa membuat resepsi pernikahan yang lebih mewah daripada ini," ucapnya, dengan wajah yang makin didekatkan ke sisi wajah kananku.

Tubuhku bergidik hingga dengan cepat kutarik kursi dengan kedua tanganku agar bisa menjauhinya.

"Kalau pun aku akan menikah, itu ngga sama kamu," balasku, akhirnya. "Aku ngga akan tertarik sama bajingan sepertimu." Dengan intonasi rendah kutekankan pada kata 'bajingan'.

Dohyun tertawa pelan. "Chaebol mana yang mengumpat seperti itu. Itu sangat ngga bangsawan, Hanna." Rutuknya.

Kuputar mata, kesal. "Bajingan." Kuulang mengumpat.

Dohyun membelalakkan mata. "Hanna ...?" desisnya.

"Bajingan." Kuulang. "Bajingan. Kamu." Umpatku lagi.

"Hanna, kamu ... lupa? Kamu nona muda." Direndahkannya suaranya. "Kalau didengar yang lain gimana?"

"Cih. Emangnya kamu beradab? Bajingan kaya kamu? Ngga ingat apa yang udah kamu lakukan ke aku? Kali ini aku ngga akan memperbaiki hubungan kita berdua. Udah cukup." Kutegaskan dengan menatap Dohyun lekat. "Kamu sebaiknya setelah ini enyah aja dari hidupku. Anggap kita ngga pernah berteman."

"Hanna ...," rengeknya sambil menyentuh lenganku.

Kukibaskan tangannya. "Berhenti ngga?" Pintaku, tegas.

"Hanna?" Terdengar suara Yoongi dari sisi kiriku.

Sial. Aku lupa Yoongi duduk di samping kiriku.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang