66. Amygdala

282 19 3
                                    

"And I begin to bloomlike lotus floweronce again"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"And I begin to bloom
like lotus flower
once again"

🌺

Kakek sedang memakan sarapannya ketika aku mengecek jadwalku hari ini di sofa samping ranjangnya. Dokter sudah visit tadi. Dan, kakek hanya dianjurkan untuk lebih banyak istirahat. Ternyata, menurut dokter, kakek tidak mau melakukan pengobatan terkait tumor otaknya. Kata kakek pada dokter, dia sudah cukup mengalami banyak hal di dunia ini dan dia tidak ingin bersusah payah melakukan pengobatan.

Kutatap kakek setelah selesai membaca jadwal kerjaanku di tab-ku. Kakek yang memang sudah terlihat renta tapi masih sangat energik. Bagaimana bisa aku hidup tanpa kakek?

"Hanna, kamu udah mandi?" Kakek bertanya, mengerling ke arahku yang kujawab dengan gelengan. "Ke kantor hari ini?" Tanyanya lagi di antara kunyahannya yang pelan.

Aku mengangguk, samar. "Ke kantor, Kek. Ada rapat. Dan, masih ada banyak dokumen yang harus dicek." Jawabku.

"Maafkan kakek ya, Hanna." Kakek mengelap bibirnya dengan tisu. "Kakek memberikan perusahaan padamu. Padahal, kakek tahu, kamu ngga suka bekerja di perusahaan."

Aku langsung berdiri dari dudukku, menghampiri kakek.

"Kakek ngga percaya sama saudara-saudaramu yang lain," ujar kakek lagi. "Bahkan juga ayahmu atau paman dan bibimu." Desahnya, pelan.

Aku duduk di sisi kiri ranjang lalu kuelus lengan kiri kakek. "Ngga apa-apa, Kek. Hanna udah terbiasa di perusahaan kok." Ucapku. "Kakek ngga perlu khawatir. Hanna juga udah berhasil menaikan saham beberapa persen. Sedikit demi sedikit hutang perusahaan pasti bisa ditutupi, Kek. Kita pasti bisa mendapatkan lebih banyak profit lagi. Kan anak-anak perusahaan milik Seontaek, Fransisca, ayah, ibu, paman, bibi, dan yang lain-lain juga ikut menyokong laba kita, Kek."

"Kakek tahu ...,"

"Tenang, Kek." Potongku. "Kakek ngga perlu khawatirin Hanna. Ngga perlu, Kek." Kuelus lengan kakek. "Yang penting kakek itu ngga usah mikirin apa pun. Nikmati aja masa pensiun kakek. Oh ya, Hanna mau ke Jepang kayanya, Kek, bareng Yoongi, mau ketemu kakek Ryuichi Sakamoto."

"Ngapain?" Kakek nampak terkejut. "Kok Ryu ngga cerita kakek? Dia sehat-sehat aja?" Iya, jadi kakek memanggil Ryuichi Sakamoto itu dengan Ryu. Bestie sekali memang.

"Kemarin terdengar sehat waktu di telepon, Kek." Sahutku. "Yoongi mau bertemu terkait musik, Kek. Kakek Ryuichi itu seniman idola Yoongi. Mungkin mau diajak kolab buat album baru Yoongi, Kek." Terangku. "Nah, kakek Ryuichi mau aku ikut juga. Biasanya ini kode keras ngga sih, Kek?"

"Iya. Dia minta ginseng terbaik tuh." Kekeh kakek. "Kamu ingat yang dia minta kakek ke Jepang? Yang beberapa bulan lalu itu?" Aku mengangguk. "Itu kan minta ginseng dia. Yang kakek minta tolong kamu buat belikan ginseng seharga berapa itu-"

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang