⚠️
"Kukira kau sudah tidur."
Melalui kaca jendela di depanku, aku menemukan pantulan Alby baru saja memasuki kamar dan sekarang meletakkan nampan berisi camilan serta beberapa botol air mineral. Dia punya kebiasaan terbangun di tengah-tengah tidurnya karena lapar. Sementara aku biasanya minum air putih sebelum tidur. Tahu kebiasaan satu sama lain seperti ini membuatku merasa hubungan kami lebih dari rencana untuk membuat Claudia cemburu.
"Aku lelah duduk dan berbaring terus." Aku merespons asal-asalan. Suasana hatiku sedang tidak baik sejak permainan tadi. Oh, aku juga kecewa karena hari ulang tahunku tidak terasa spesial seperti yang pernah dia katakan, sampai-sampai ponselku sudah menunjukkan tanggal 26 Desember. "Kau bisa tidur lebih dulu kalau mengantuk. Ini sudah jam satu pagi."
Aku tidak lagi memperhatikan pantulan Alby, tetapi memandang lahan kosong di belakang vila yang sudah diselimuti salju sangat tebal. Tidak terlihat lagi jalan setapak yang seharusnya mengantarkan orang-orang menuju lereng pegunungan. Lampu-lampu jalan pun tampak buram.
Sesuatu yang dingin menyentuh pangkal leherku. Dengan Alby berbisik agar aku tetap diam, membuktikan bahwa posisinya sudah berada di belakangku. Lagi, melalui pantulan kaca jendela, leherku sudah dihiasi oleh kalung dengan bandul mistletoe kecil yang berkilau. Aku menyentuhnya, merasa tidak percaya diri akan memakai kalung secantik ini.
"Aku tahu ini terlambat, tapi, Happy birthday." Lengan kekar Alby melingkar di pinggangku bersamaan dengan mendaratnya kecupan kilat di pipi kananku.
Kuharap saat-saat ini tidak pernah berakhir, karena aku tidak pernah tahu kalau sangat membutuhkannya. Pelukannya adalah hal terbaik yang terjadi hari ini. Bukan berarti dia tidak menyentuhku sama sekali semenjak kami berada di vila ini, tetapi rasanya sangat berbeda ketika tanpa ada Jeff dan Claudia yang menyaksikan. Pelukan ini terasa lebih tulus dan hangat.
"Bisa-bisanya kau berpikir memberiku kalung?" Hidungku mengerucut, masih tidak terbiasa dengan kehadiran benda itu di leherku. "Bukan berarti aku tidak menyukainya, aku hanya ...kau tahu, benda ini terlalu mewah dan tidak cocok untukku."
"Itu hanya pendapatmu. Rencanaku gagal. Seharusnya kita merayakan ulang tahunmu di suatu tempat di mana hanya ada kita berdua. Aku tidak ingin membuatmu lelah karena menopang tubuh pada satu kakimu saja. Kau tidak punya keinginan yang spesifik soal hadiah. Hanya itu yang bisa kuberikan padamu. Aku sengaja memilih bandul mistletoe, karena itu mengingatkanku pada dirimu."
Aku mengernyit, sama sekali tidak merasa tersanjung. Mistletoe memang cantik, tetapi rasanya ada sesuatu yang dia lewatkan. "Kau menganggapku parasit?"
"Ah, aku lupa kalau mistletoe tumbuh di ranting pohon." Dia mengeluarkan decakan yang sarat akan keputusasaan. "Tapi sungguh, aku tidak menyamakanmu dengan mistletoe karena alasan yang satu itu."
Wajah paniknya memberi hiburan tersendiri untukku. Aku memutar badan hanya agar bisa melihatnya lebih jelas. Pinggulku bersandar pada meja yang diletakkan menempel pada bingkai jendela.
"Aku mau mendengar bagaimana kau menyamakan aku dengan mistletoe ini."
Dia sudah repot-repot mempersiapkan kalung ini sebagai hadiahku, tentu aku harus tetap menghargainya. Bahkan pada kenyataannya, aku mungkin memang parasit dalam hidupnya.
Alby membasahi bibirnya dan itu terlihat seksi. Kilau bibirnya membuatku harus memikirkan kembali betapa lembut benda itu saat bertemu dengan milikku. Panas yang menguar dari tubuhnya membuat pikiranku menjadi agak liar.
"Mistletoe mungkin parasit, baiklah akan kuanggap itu juga sama denganmu karena kau menyedot seluruh pikiranku. Akhir-akhir ini aku tidak berhenti memikirkan bagaimana agar kau tidak pergi dariku. Seperti parasit itu, kau juga sulit disingkirkan. Terkadang aku terjaga, berharap segera mengantuk, tetapi yang kulakukan justru melihat wajahmu tidur sampai mataku terpejam dengan sendirinya. Astaga, sekarang aku lupa apa lagi yang sempat kuhafalkan untuk kujabarkan padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart to Break [✔]
Lãng mạn[Song Series][Completed] Ava, seorang layouter majalah, tidak pernah sesial ini dalam hidupnya; kekasihnya setuju dijodohkan dengan wanita lain, dan dia juga harus kehilangan pekerjaan di saat yang bersamaan. Orang bilang, di balik kesialan, akan di...