🎶
Did a full 180, crazy
Thinking 'bout the way I was
Did the heartbreak change me? Maybe
But look at where I ended up
I'm all good already
🎶"So ... I lost my job."
"Gila!"
Hyunjoo membanting kepalan tangannya ke atas meja, kemudian meringis kesakitan. Dia sama seperti Nate, menentang keras hubunganku dengan Jeff, tetapi sekarang dia juga yang paling marah atas berakhirnya kami. Wajahnya merah, dan matanya melotot, seperti dikuasai oleh emosi. Suaranya lumayan nyaring, sampai berhasil meredam musik jazz yang sedang dimainkan di bar ini.
"Dan kau merelakannya?"
Aku mengangguk sembari menyuap es krimku. Tadi aku sengaja memesan semangkuk besar es krim demi mendinginkan kepalaku. Aku tidak ingin dikontrol emosi saat menceritakan bagaimana Jeff memecatku.
"Ava, aku mungkin menentang hubungan kalian dulu, tapi kalian cocok bersama. Kenapa tidak dengarkan penjelasannya dulu? Mungkin ada cara untuk mengembalikan hubungan kalian?"
Keningku berkerut, mempersatukan sudut kedua alis agar bertemu di atas batang hidung. Kuharap aku tidak salah mendengar, tetapi Hyunjoo memang sudah mengatakan itu. Segera saja aku merapalkan doa dalam hati agar itu tidak terjadi.
Aku. Tidak. Akan. Sudi. Kembali. Dengannya. Walau ia sudah banyak mengeluarkan uang untukku, termasuk tas bermerk di atas meja ini, yang harganya setara dengan sewa apartemenku selama sebulan. Big no.
"Sekali lagi kudengar itu dari mulutmu, Joo." Aku belum menyelesaikan kalimatku, tetapi Hyunjoo sudah menciut. Dia memberiku cengiran terbaiknya, dan berhasil membuatku urung melanjutkan kalimatku lagi.
"Dia sudah membuatku malu, apa kata seisi kantor? Aku mengundurkan diri karena patah hati?" Aku berdecih kesal, lalu menyuap satu sendok es krim lagi. Isi mangkukku sudah hampir habis dan aku berencana memesan lagi nanti.
"Mungkin dia ingin balas dendam. Kaubilang sudah menyiramnya di tempat umum."
"Kupikir itu pantas buatnya. Aku tidak menangis karena dia bersama wanita lain, tetapi menyiramnya dengan minuman yang bekasnya tidak mudah hilang meski dicuci berkali-kali. Apalagi harga jasnya tidak murah. Thanks to his parents."
"Maksudmu ... dia masih disponsori orangtuanya?"
Whoopsie. Aku tidak hanya mengumpat tentang Jeff, tetapi juga mempermalukannya.
"Dia anak tunggal seorang pengusaha, dengan cara apa lagi mereka menghabiskan uang kalau bukan untuknya? Mereka sudah terlalu tua untuk bersenang-senang." Ya ... karena sudah telanjur keceplosan, sekalian saja kuceritakan.
"Woah, woah." Hyunjoo mendorong angin dengan telapak tangannya ke arahku, mengisyaratkan agar aku tidak bicara dulu. "Kau tidak perlu melampiaskan itu pada orangtuanya, Va."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart to Break [✔]
Romance[Song Series][Completed] Ava, seorang layouter majalah, tidak pernah sesial ini dalam hidupnya; kekasihnya setuju dijodohkan dengan wanita lain, dan dia juga harus kehilangan pekerjaan di saat yang bersamaan. Orang bilang, di balik kesialan, akan di...