106 - Unreachable

467 78 23
                                    

Apa yang Alby lakukan sampai ada di sini? Cara orang-orang itu memperlakukan Alby memantik sesuatu di dalam diriku. Tirai jendela yang kupegangi sejak tadi bahkan tanpa sadar sudah kuremas. Aku tidak terima Alby diperlakukan seperti itu.

Sebagai atasan di kantor, tentu saja dia akan tahu kabar tentang Nate--aku selalu ingin menangis begitu memikirkannya. Namun, kali ini perhatianku cukup teralihkan oleh Alby. Kupikir dia tidak akan melakukan penerbangan jauh dan memakan waktu yang tidak sebentar untuk datang. Apalagi aku tahu pekerjaannya sangat banyak dan jadwalnya lumayan padat di sana. Kalau saat ini dia yang berada di sampingku, apa aku akan baik-baik saja?

"Ava, apa yang kaulakukan di sana?"

Jeff kembali dan dia baru saja menutup pintunya. Aku bergeming, masih ingin melihat Alby sampai dia memasuki mobil dan meninggalkan halaman rumah Jeff.

"Ava."

Dia memanggilku sekali lagi dan masih kuabaikan. Aku cukup sadar dia sudah sangat baik karena membantu membawa Nate ke rumah sakit dan menjagaku sampai sekarang. Entah berapa lama aku berada di sini bersamanya, aku belum sempat memeriksa tanggal hari ini dan di ruangan ini tidak ada kalender. Namun, aku tidak bisa tidak marah setelah dia membuat Alby diperlakukan seperti tadi. Dia punya mata di mana-mana, dengan berada di sini berarti sudah pasti karena ada aku. Keinginan untuk menemuinya muncul begitu saja, mengaburkan semua rencana untuk melupakannya. 

Daripada bersama Jeff di sini, kupikir akan lebih baik bersama Alby.

"Apa Alby datang untuk mencariku?"

Jeff mendekat dan berdiri di sebelahku. "Jadi, kau melihatnya."

"Kenapa kau mengusirnya seperti itu?"

"Karena aku tidak bisa membiarkan kalian bertemu." 

Peganganku pada tirai langsung lemas. Tanganku jatuh kembali di kedua sisi tubuh. Mungkin aku sudah melakukan kesalahan karena sudah memberitahunya waktu itu. Meski dia tahu sesuatu, aku tidak perlu bercerita padanya tentang berakhirnya hubungan kami. Aku tidak tahu bagaimana menyebut dirinya sekarang, apakah sebagai orang baik, atau orang jahat. Dia berada di perbatasan.

"Aku yang memutuskan akan bertemu dengannya atau tidak. Hanya karena kau sudah berbuat banyak untukku, bukan berarti kau berhak untuk memutuskan." Yang membuatku sangat marah adalah, dia tidak bersimpati sedikit pun pada Alby yang datang dari jauh. Mungkin dia pernah berbuat buruk padaku, tetapi aku masih punya hati untuk sedikit bersimpati padanya.

"Ava." Jeff meraih tanganku dan membuatku berhadapan dengannya. Aku tidak bisa mengelak karena terlalu lemas, hanya kepalaku yang masih tertuju ke luar jendela meski tidak ada apa-apa lagi di sana. "Dia ... sudah menyakitimu, kau sendiri yang bilang begitu, 'kan? Aku tidak bisa membiarkan dia bertemu denganmu semudah itu. Bagaimana kalau dia berbuat buruk lagi?"

"Kau tahu apa soal itu? Aku mungkin jauh lebih kuat dari yang kaupikirkan. Aku sanggup menghadapi semuanya, kecuali kematian Nate, atau orang-orang yang kusayang. Argh!" Aku melepaskan diri darinya dan mengacak rambut. "Aku ingin pulang. Bajuku di mana? Yang kupakai ini bukan milikku."

Aku berkeliling ruangan seperti orang gila, mencari keberadaan benda-benda yang adalah milikku. Namun, aku tidak menyentuh apa pun, entah itu laci, lemari, nakas, atau tempat penyimpanan lainnya. Rasa ingin pergi dari tempat ini yang begitu besar membuatku tidak bisa berpikir jernih.  Bahkan aku tidak bisa mencari dengan benar. Hanya karena mataku tidak menangkap satu pun, aku sudah menyerah, sekali lagi menggeram frustrasi.

"Tidak, Ava. Kau akan di sini sampai kondisimu stabil." Sekali lagi Jeff berusaha untuk menyentuhku, tetapi aku juga berhasil menepisnya.

"Apa aku sudah tampak gila? Ya. Benar. Kewarasanku hilang sejak truk itu menabrak Nate. Dan sekarang kau menahanku di sini. Aku akan benar-benar gila, Jeff. Kau mungkin akan menemukanku sudah tidak bernyawa besok." Punggungku menghantam dinding setelah berjalan mundur sejak tadi untuk menjauh darinya.

Heart to Break [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang