07 - Dark Side

130 15 0
                                    

"OW~ SHITTTTT!!!!"

Preview part sebelumnya...














***

Author POV~

Yoshi juga menutup mulut saat melihat alasan Nesya mengumpat seperti itu, "Kamu pegangin dia bentar bisa kan? Aku mau ngecek di luar, kita harus cepet pergi dari sini!" kata Nesya tegas.

Yoshi hanya mengangguk-angguk paham. Selagi Nesya mengecek situasi di luar, Yoshi masih terbayang dengan apa yang sedang berada di atasnya barusan. Di sana sudah tergantung tubuh pria muda telanjang tanpa organ dalam. Persis seperti binatang yang sengaja di gantung di pasaran.

"Sya?" panggil Yoshi khawatir. Yoshi tak bisa berlama-lama lagi di sana. Rasanya ia akan muntah, tapi berusaha keras untuk di tahannya.

Tak selang lama, Nesya datang lalu membantu Yoshi untuk membawa pria yang sebelumnya untuk keluar dari sana bersama.

Pelan-pelan tanpa menimbulkan suara apapun, mereka akhirnya bisa keluar dengan aman. Nesya dan Yoshi membawa pria tadi untuk beristirahat di pinggiran dermaga yang lumayan jauh dari tempat sebelumnya.

Mereka mengatur nafas, terutama Yoshi yang sudah sangat pucat karena menahan rasa sakit di kakinya.

"Sya? Tadi itu apa?"

"Orang," balas Nesya datar dan membuat Yoshi menepuk jidatnya.

"Iya tau, maksud aku kenapa dia--"

"Psikopat. Aku kan dah sering bilang, kamu di sini bakal ngeliat hal-hal yang gak seharusnya kita liat. Contohnya kek tadi."

"Kok kamu--bisa santai gitu sih? Gak syok? Ini pertama kali kamu ngeliat ginian juga kan?"

Nesya mengangguk, "Mmm... aku juga syok ini," balasnya santai dengan raut wajah datar.

Yoshi cuma mengerutkan alis karena tidak mengerti lagi dengan sikap Nesya. Nesya yang dari tadi penasaran, "Biar aku cek," titahnya agar Yoshi membuka sepatunya.

Saat Yoshi akan membuka sepatunya, Haruto dan Mashiho datang menghampiri mereka.

"Kalian dari mana aja si? Mereka tadi nyariin kalian berdua, untungnya kak Mashi pinter ngeles!" celatu Haruto yang baru saja datang.

"Sumpah kalian berudu--" Mashi tak bisa berkata-kata lagi, "Lain kali kalo mau keluar itu ngomong, aku bingung harus bilang apa karena kalian pagi buta udah gak ada--Tunggu, dia siapa dah?" tanya Mashi saat menyadari kehadiran pria asing bersama mereka.

"Berudu anjir, berdua!" saut Yoshi emosi.

"Ya maap, tadi aku ada urusan--ah ceritanya panjang. Kalian pernah nemu ruangan yang ada kuncinya gak?" tanya Nesya tiba-tiba.

"Aku pernah. Di bangunan terakhir, di sana ruangannya rata-rata punya kunci," balas Haruto antusias.

"Maap ngerepotin, tapi kalian bisa nolongin aku bawa dia ke sana gak? Kayaknya dia lagi di bawah pengaruh alkohol, makanya gak sadar. Kalo udah sampai, tolong inget nomer kamar dan kunciin dia di sana. Jangan sampai ada orang yang tau muka dia, hm? Please... Entar kalo udah sampai kamar, bakal aku ceritain semuanya. Tolong banget," pinta Nesya menjelaskan dan memohon.

"Emang dia siapa si? Ngerepotin bener dah, kita buang laut ajalah!" gerutu Haruto yang langsung dapat geplakan dari Mashiho.

"Ih siapa yang ngajarin gitu? Gak sopan!" celatu Mashiho tegas. Nesya dan Yoshi hanya tertawa melihat kelakuan mereka.

"Terus kamu sama Yoshi--" tanya Mashi lagi karena kebingungan.

"Yoshi gak bisa jalan jauh lagi, katanya kakinya sakit banget. Selagi kalian bawa dia ke sana, aku juga bakal bawa Yoshi ke kamar buat ngobatin dia. Gimana? Kalian bisa kan? Please, entar aku ceritain semuanya. Pokoknya jangan sampai ada yang tau muka sama keberadaan dia" pinta Nesya memohon.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang