Luckiest Girl mengisahkan tentang romansa anak remaja yang dikemas dalam bentuk komedi-thriller.
"Lo beruntung karena lo adalah gadis yang gue pilih di antara para gadis." - Park Jihoon
Ingat mitos waktu kecil dulu saat melihat mobil jeep? Ya, penculik. Satu jawaban yang langsung terlintas di benak anak-anak 90 hingga 2000an awal.
Meski hanya mitos belaka, tapi apakah kalian pernah membayangkan penculik itu sebenarnya ada di sekitar kita? Mereka mengintai, membuntuti, lalu diam-diam membawa kita tanpa kesadaran.
Terdengar sangat drama, namun siapa sangka bahwa hal itu benar adanya terjadi saat dewasa ini.
Nesya Lituhayu, seorang siswa SMA yang menjadi salah satu korban penculikan massal yang dilakukan oleh komunitas yang tidak di ketahui identitas dan keberadaannya.
Nesya hanyalah siswa polos biasa, ia tak mengerti apa-apa mengenai kejahatan dunia luar.
Suatu hari saat pulang sekolah, Nesya di antar oleh kekasihnya yang bernama Park Jihoon, teman sekolahnya.
"Gak mau mampir dulu?" tawar Nesya dengan senyuman polos.
"Gak usah deh, lain kali aja. Salam ya ke Om sama Tante..." balas Jihoon dengan eye smile andalannya, "Kiss, beib?" sambungnya nge-wink sambil menunjuk pipi genit.
Nesya syok dan menengok ke kanan kiri panik, "Ih gak sopan, mau di tampol?!"
Jihoon hanya cekikikan menanggapi Nesya yang wajahnya sudah memerah malu. Tak lama setelah itu, ia kembali memakai helmnya lalu bergegas pergi dengan sepeda motor hitam kesayangannya.
Nesya masuk ke rumah dan terus-menerus memberikan salam namun tak ada balasan.
Di rumah, Nesya bersama dengan Ayah, Ibu dan satu kakak perempuan yang sudah menginjak bangku kuliah, Anindira Maheswari.
"Nggak ada orang? Sama sekali? Pada kemana dah..." gumam Nesya seorang diri.
Nesya merasa tak asing dengan situasi seperti ini karena bukan pertama kali untuknya. Setelah membersihkan diri, Nesya menarik kembali handphonenya yang berada di atas kasur dan mengirim pesan ke seseorang.
"Kakmasih kelas? Aku sendirian nih di rumah, kayaknya Papih sama Mamih lagi sibuk"
Setelah mengirim pesan itu, Nesya kembali melempar handphonenya dan menghempaskan tubuhnya tepat ke tengah kasur.
Berbaring, menatap langit-langit kamar sambil menatap kosong memang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pelajar.
Nesya tak henti-hentinya menghembuskan nafas panjang setelah mengingat lagi ujian yang sedang dikerjakannya di sekolah tadi.
Tiba-tiba... Handphonenya berdering, memperlihatkan nama kekasihnya yang sedang melakukan panggilan video.
Setelah menunggu dan mengangkat, "Kenapa lama ngangkatnya? Jangan bilang nunguin nada dering selese lagi?!!!" omel lelaki yang sedang terpapar jelas di layar handphone Nesya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
