56 - Awkward

63 10 0
                                    

"Mental saya papa pak" balas Nesya sama geleng-gelengin kepala memelas.


Preview part sebelumnya...






***

Author POV~

Malam itu adalah malam penutupan yang di akhiri dengan bakar api unggun bersama. Di sana, para siswa di suruh berkumpul sembari menghadap ke arah api pada tengah malam yang dingin di tengah hutan.

"Siapa si yang ngide ginian segala? Monyet, ini dingin banget asu!" maki Giselle yang baru keluar dari tenda.

Nesya yang saat itu baru saja bangun dan akan keluar tenda hanya tersenyum kecil saat mendengar umpatan Giselle baru saja.

Mereka berdua berjalan bersama menuju tempat yang diperintahkan. Nesya mencari barisan yang sekiranya nyaman dan tidak mengundang perhatian, yaitu paling pojok belakang. Tiba-tiba, Hyunsuk dan Jihoon juga langsung duduk di samping mereka saat melihat Nesya dan Giselle duduk.

"Siapa Sya?" tanya Giselle keheranan.

"Kenalan" balas Nesya singkat, padat dan jelas.

Hyunsuk terkekeh pelan dengan bergeleng-geleng kepala melihat Nesya, "Kenalan doang? Njir, jutek banget lu. Wahh..." respon Hyunsuk frustasi lalu beralih menatap Giselle, "Hai, kenalin... Hyunsuk. Gue temen Nesya dan ini Jihoon."

"Hai, Giselle" balas Giselle tersenyum kecil lalu melengos lagi.

Beberapa waktu berlalu setelah semua anak terkumpul, "Shit!" umpat Nesya saat mendengar barisan mereka diperintahkan untuk pindah ke depan. Dengan sangat amat terpaksa, Nesya dan kawan-kawan harus bergegas agar tidak kena hukuman.

Setelah pembukaan acara, tiba selanjutnya dimana sesi hiburan di mulai. Sebenarnya belum saatnya, namun untuk mengisi kekosongan sembari menunggu para guru berdatangan, panitia berinisiatif untuk membuka sesi hiburan di sela-sela acara berlangsung.

"Gak butuh hiburan, butuhnya kasur..." gumam Nesya saat panitia pengumumkan acara selanjutnya akan segera berlangsung.

"Tidur aja, biasanya juga gitu kan" saut Hyunsuk yang dibalas tatapan sinis oleh Nesya. Tapi anehnya, Nesya benar-benar melalukannya. Dia tidur, bahkan tak peduli jika orang lain akan melihatnya karena ia berada dibarisan paling depan.

Entah kenapa, tiba-tiba mata panitia tertuju pada Nesya dan memanggilnya untuk maju ke depan. Nesya yang kaget karena terbangun paksa hanya bisa pasrah dengan hidupnya.

"Biar gak ngantuk, kita bakal-- wait... kamu cewek yang tadi nyasar di tengah hutan itu gak sih?" tanya Lucas selaku panitia dan langsung mengenal wajah Nesya.

"Iya kak," balas Nesya malas.

"Kita beri tepuk tangan dulu untuk kontestan kita, hari ini jadi hari yang panjang karena mereka. Yeayyyyy!!!!" sambung panitia lain bernama Mina di sebelahnya.

Jika di lihat dari bagaimana cara mereka melihat dan membicarakan Nesya, sudah jelas bahwa mereka terlihat memiliki dendam tersendiri. Mungkin karena kejadian sebelumnya, mereka semua terlibat, disalahkan dan bahkan mengalami hal yang tidak mengenakkan sebagai panitia acara yang harus bertanggung jawab.

Anehnya, bukan seperti namanya yaitu hiburan. Tapi keberadaan Nesya terlihat sedikit dipermalukan oleh mereka, meskipun dengan nada candaan. Seharusnya di saat seperti ini, Nesya akan malu dan pergi dari sana.

Salah!

Nesya justru tampak tak peduli dan tidak bereaksi apapun. Ia bahkan tak menatap lawan bicaranya, hanya berusaha melek karena menahan rasa kantuknya.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang