27 - The Chase

109 13 1
                                    

"Waitttttt!!! Pelan-pelan aja gak papa, santai santai. Untuk sekarang, kita nikmatin dulu waktu pdkt kita," kata Jihoon memungkas cepat. "Btw tipe cowo ideal kamu yang kek gimana?"





Preview pat sebelumnya...





"Yang jelas gak banyak bacot kek kamu" balas Nesya singkat, padat dan jelas.

Jihoon memiringkan bibirnya sinis, "Liat aja entar, aku yakin bisa buat kamu kagum" sombong Jihoon percaya diri. Setelah selesai memberi plester ke dahi Jihoon, "Makasih atas lukanya, see you ma future girlfriend..." ucapnya sembari menempelkan telapak tangan bekas ciumannya ke pipi Nesya.

"Whattttt!!! Euhhhh~" ringis Nesya geli.

Setiap hari, Jihoon selalu berinisiatif mengantar Nesya pulang sekolah. Gak, sebenarnya lebih kepemaksaan. Kalau Nesya menolak, Jihoon akan menyebarkan bahwa dia dan Nesya telah resmi berpacaran. Sehingga tak ada pilihan lain bagi Nesya selain menurut.

Sebenarnya Nesya bukanlah tipe yang mudah di tindas dan peduli apa kata orang, tapi kali ini berbeda. Jihoon sangat populer sejak MOS, sama seperti Heejin hanya saja versi jantannya. Kalau rumor yang bertebaran di konfirmasi benar secara langsung oleh Jihoon, kemungkinan besar Nesya akan menjadi topik perhatian di sekolah dan dia tidak menyukai hal itu sampai terjadi.

Sudah memasuki semester genap, Jihoon masih juga belum menyerah mengejar Nesya. Jihoon akhirnya memberanikan diri datang ke rumah Nesya. Di sana, ia bertemu dengan ibu Nesya yang sedang memangkas tumbuhan di taman.

Jihoon menyapa dengan ramah dan menjelaskan apa maksud tujuannya datang ke sana. Ini pertama kalinya cowok datang ke rumah mereka, bahkan Dira (kakak Nesya) pun belum pernah mengundang teman prianya ke rumah.

Ibu Nesya mempersilahkan Jihoon untuk masuk dan segera memanggilkan Nesya. Di ruang tamu, Nesya tengah asik berjoget asal sembari bernyanyi di depan TV. Kegiatannya seketika berhenti saat matanya bertatapan langsung dengan Jihoon yang tengah berdiri di pintu.

"Maaf ya, dia emang gitu kalo lagi di rumah, suka ngereog" kata ibu Nesya canggung.

"Iya tante, gak papa kok."

"Ini temen kamu dateng, katanya udah janji ngajak kamu jalan."

Nesya segera merapikan rambut dan bajunya, lalu memasang wajah cool seolah tak terjadi apa-apa. "Hah? Sejak kapannn?!!"

"Kamu kok gak pernah ngajakin temen kamu main ke rumah? Dia kan yang sering nganterin kamu pulang itu? Ternyata ganteng loh, Sya."

"Ih mamih apaan si..."

"Yaudah kamu duduk dulu, tante buatin minuman bentar," Ibu Nesya mempersilahkan Jihoon duduk lalu pergi untuk membawa beberapa cemilan dan minuman dari dapur.

Jihoon masih berdiri di sana karena tatapan tajam dari Nesya, "Gak duduk?" tanya Nesya ketus.

Jihoon ragu-ragu dan sebenarnya rada takut juga karena ekspresi Nesya, tapi ia tetap menghampiri Nesya dan duduk di sofa.

"Jalan yuk!" ajak Jihoon dengan senyuman cerah.

"Ogah. Jadi sekarang kamu dah berani ya sampai dateng ke rumah aku segala. Siapa yang ngasih tau alamatnya?"

"Hyu--hyunsuk."

"Huh dah ku duga. Sekarang mau kamu apa?"

"Ayo dating!"

"WHATTT?!!!" Nesya sadar langsung menyumpal mulutnya sendiri, memastikan agar Ibunya tak mendengar hal itu.

"Ya abis kamu selalu gak mau kalo aku ajak keluar berdua, gimana kita bisa deket kalo gini mulu. Makanya deh aku dateng ke sini, sekalian silaturahmi sama caper. Hehe..."

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang