39 - Jealousy & Envy

119 13 0
                                    

"Iya, perasaanku emang mulai mudar" pungkas Nesya tanpa ekspresi. Ia sudah tau apa yang akan Jihoon katakan.



Preview part sebelumnya...


Jihoon speechless dan hanya bisa  menutup mulutnya dengan tangan. Jihoon tak tahu harus berkata apa lagi, dia hanya memasang wajah melas dan kecewa sambil membaringkankan kepala di steering wheel mobil.

Nesya yang melihat tingkah Jihoon yang seperti ini tak bisa lagi menahan tawanya, dia terus cekikikan sambil menundukkan kepala ke bawah. Jihoon yang melihat itu semakin di buat kesal oleh Nesya.

"Kamu ketawa? Masih bisa bercanda?" tanya Jihoon dengan mode serius.

"Kamu kenapa sih? Soal Jaehyuk? Aku gak cuma berdua kok, besok aku sama Hyunsuk dan anak-anak lain. Terus apa lagi? Soal pertandingan? Aku usahain dateng kalo dah selese latihan."

Jihoon akhirnya mau menatap mata Nesya, "Kamu masih ada perasaan ke Jaehyuk?"

"Hah? Tiba-tiba kenapa nanya gitu sih?" kata Nesya bergeleng-geleng, "Gak, Ji. Totally not! Kalo emang masih ada, ngapain aku nerima kamu."

"Ya terus kenapa tadi--"

"Becanda, aku cuma bercanda doang. Serius amat sih pak."

"Ya sapa tau kan. Kamu sama Jaehyuk juga baru ketemu lagi kemaren. Btw kenapa kamu nerima aku?"

"Masih aja di bahas..." guman Nesya frustasi. "Karena kamu gak pinter, random, bacot, banyak maunya!"

"Ih, kok gitu sih kamu? Jahat banget sumpah."

"Kenapa? Justru itu aku suka kamu. Kan aku dah pernah bilang aku gak suka cowok perfeksionis, pinter, dan ambis."

Akhirnya Jihoon mulai tersenyum lagi meskipun perkataan Nesya terdengar seperti hinaan, "Dah ah, ayok pulang!" ajak Nesya lagi, "Tapi Ji, aku laper..."

"Nah kan, apa tadi ku bilang. Yaudah sekarang mau makan di mana biar sekalian?"

Pada akhirnya, Nesya dan Jihoon mampir lagi ke restoran tteokbokki yang bersebrangan dengan restoran ramen tempat mereka nge-date pertama kali.

Sementara Nesya menikmati hidangan di hadapannya, Jihoon tengah asik bermain sosial media di ponselnya.

"Sya? Ada yang dm aku lagi."

"Yaudah tinggal bales."

"Cewek, Sya."

"Yaudah si bales aja."

"Ini cewek loh, Sya."

"Iya bales aja, kenapa harus ngomong ke aku?!"

"Bukan cuman satu loh," tutur Jihoon menekankan ke nada lebih serius.

"Iya gak papa, balas aja Park Jiun."

Jihoon benar-benar bingung bagaimana bisa Nesya menjawab hal itu dengan sangat ringan tanpa beban. Bahkan dia tak berniat menatap ke arah Jihoon yang sedang menatapnya, dia hanya fokus dengan makanan di hadapannya.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang