33 - The Problem is Me

107 18 4
                                    

"Maap, tapi nafasku bau rumput laut, Ji. Aku belom sikatan," ucap Nesya malu sembari menunjuk snack di atas meja yang tadi di makannya.

Preview part sebelumnya...


Jihoon tak bisa berkata-kata lagi dengan tingkah perempuan di hadapannya. Dia selalu, selaaaaluuuu saja memungkas momen dengan hal-hal yang tidak penting.

Jihoon berusaha mengerti akan hal itu, "Okeh, sekarang ayok tidur aja. Ini dah hampir terang loh," ajak Jihoon kembali membaringkan tubuhnya di sofa.

Diikuti dengan Nesya, ia pun melingkarkan tangannya di perut Jihoon yang padat itu. Tak ada lagi jarak di antara tubuh mereka, Jihoon cukup puas dengan semua ini mengingat betapa cueknya Nesya selama dia di sana.

"Sekarang aku mulai suka sofa sempit," bisik Jihoon lirih sambil menutup mata.

"Ha? Kenapa?"

"Biar bisa deket-deket terus sama kamu," bukannya tersipu, kalimat Jihoon justru membuat Nesya memiringkan bibirnya jijik.

"Dih, kamu masih sama ya ternyata" sindir Nesya dengan wajah memicing geli.

"Kamu juga sama," balas Jihoon lalu mereka sama-sama tertawa mengingat bahwa Jihoon selalu mencoba genit ke Nesya dan Nesya selalu risih dengan pujian Jihoon.


***

Nesya POV~

Gak terasa, matahari ternyata udah naik tinggi. Aku sadar ada yang janggal langsung buka mata lebar waktu ngerasain ada tangan yang jadi bantalku semalaman.

Shit!

Park Jihoon.

Semalem kita jadi ciuman gak si? Aku kok lupa banget lagi, akh bodo. Lo kok bego banget sih Sya? Bisa-bisanya lo tidur bareng sama mantan pacar lo!!!!!

Aku buru-buru berdiri sebelum dia bangun. Perlahan tapi pasti dan bergegas masuk ke kamar sebelum Junghwan bangun.

"Yak! So Junghwan! Hari senin, wake up!" aku nepuk bokong Junghwan yang masih rapat banget meluk selimut di samping kembar.

"Eh? Kenapa cepet banget pagi? Aku masih ngantuk kak, 5 menit lagi please..." rengek dia udah kek anak kecil.

Yaudahlah biarin, dia emang masih bocah cuma badan doang bongsor. Aku bergegas siap-siap buat masak sebelum kembar bangun.

Beberapa waktu kemudian, aku udah siap berangkat ngajar bareng kembar, gitu juga Junghwan yang udah siap ke sekolah.

Aku sengaja gak bangunin Jihoon, aneh aja kalo di inget-inget lagi. Kenapa juga aku harus cerita semua si ke dia semalem? Aish!

Aku, kembar sama Junghwan pergi barengan karena aku harus ngurus sesuatu dulu di kantor desa. Di rumah, Jihoon ku biarin tidur sepuasnya.

"Kakak tidur di mana semalem?"

"Hah?"

Kenapa Junghwan tiba-tiba nanya gitu? Apa dia tau kalo aku tidur bareng Jihoon?

"Mmm, ketiduran di sofa bentar, terus masuk."

"Beneran?"

Aku cuma mangguk-mangguk, daripada dia mikir yang aneh-aneh kan.

"Yaudah aku berangkat. Bilang aja ke aku kalo kak Jihoon macem-macem ke kakak," kata Junghwan dengan alis mengerut.

"Iya iya, dah sana berangkat. Hati-hati ya..."

"Iya, kakak juga."




***

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang