"Since we did french kiss."
Preview part sebelumnya...
Nesya segera masuk mobil dan menggeleng-gelengkan kepalanya tak paham lagi dengan isi otak Jihoon. Setelah Jihoon masuk, "Sekarang aku tau tempat di mana service pencucian otak," kata Nesya sambil mengeluarkan mistar besi sebelumnya dari dalam tas bayi yang di bawanya.
Jihoon hanya bisa mengangkat sedikit sudut bibirnya karena tak percaya, "Demi apa, kamu beneran bawa itu?"
"Hm, kenapa? Jangan salah, ini benda pusaka loh."
"Iyain dah. Ck!"
Sembari menunggu Junghwan di gerbang sekolah, Nesya tak berhenti menyemili cimol yang di belinya tadi di jalan., "Kamu yakin abis makan ini gak kenyang?" tanya Jihoon menatap Nesya aneh.
Nesya mengangguk, tampaknya ia masih punya ruang di dalam perutnya. "Aku heran, kamu nyemil banyak deh perasaan. Tapi kok badan kamu kecil-kecil aja," sindir Jihoon yang tak habis pikir.
"Aku kan menyusui, tuh coba kamu liat mereka. Gizinya ke mereka semua..." balas Nesya dengan senyuman terpaksa menatap kembar.
"Aaahhh..."
Akhirnya Junghwan datang. Tepat di depan gerbang sekolah, beberapa siswi tampak menghampiri Junghwan untuk memberinya surat dan cokelat.
Nesya dan Jihoon yang melihat itu hanya bisa tersenyum menahan tawa mereka. Junghwan memasuki mobil, "Kenapa? Kalian kok senyum-senyum gitu?" tanya Junghwan kebingungan. Sambil bertanya, Junghwan tak lupa memberi cheek kiss pada Nesya yang berada di depannya. Meskipun sudah kebiasaan, Jihoon tetap ingin menerkam Junghwan rasanya.
"Bisa gak sih lo itu--" Nesya segera membungkam mulut Jihoon dan bergeleng menjawab pertanyaan Junghwan sebelumnya.
"Gak papa kok. Lucu aja, tadi kamu abis nerima surat ya? Ekhem..." goda Nesya gemas. Junghwan tahu akan mengarah kemana pembahasan ini, "Kakak boleh baca gak?"
"Ih apaan sih, kakak kepo deh!" balas Junghwan tersipu malu namun berusaha terlihat cool di depan mereka.
"Aku juga mau baca dong, penasaran percintaan anak smp tu kek mana," sambung Jihoon juga mengode.
"Dah ah, ayok katanya mau makan. Aku dah laper nih," balas Junghwan mengalihkan pembicaraan. "Btw ini kenapa ada mistar besi dalam mobil?" tanya Junghwan mengambil mistar yang tadi diletakkan Nesya di bangku belakang.
"Ah itu... gak papa, jaga-jaga aja kalo ada buaya."
"Hah? Buaya? Emang ngaruh mistar besi ke buaya?"
"Ngaruh banget. Untuk wanita yang anggun, elok, dan ramah seperti kakak ini emang udah seharusnya bawa benda pusaka kek gitu" balas Nesya sangat percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)
FanfictionLuckiest Girl mengisahkan tentang romansa anak remaja yang dikemas dalam bentuk komedi-thriller. "Lo beruntung karena lo adalah gadis yang gue pilih di antara para gadis." - Park Jihoon