73 - Red

87 9 1
                                    

BRUKKKKK~




Preview part sebelumnya...





Entah datang dari mana, Jihoon tiba-tiba mengerem mendadak motornya tepat di hadapan motor Jaehyuk yang sedang jalan. Untungnya mereka tidak sampai terjatuh karena Jaehyuk yang cepat tanggap dengan situasi.

"Turun, kamu pulang sama aku!" titah Jihoon sembari mengulurkan tangan dengan tatapan seolah akan membunuh lelaki yang bersama kekasihnya.

"T-tapi--"

"Gak ada penolakan!" Jihoon segera membantu Nesya turun dari motor Jaehyuk dan menarik tangannya paksa.

"I-iya," Nesya bingung. Di satu sisi dia merasa tak enak dengan Jaehyuk, tapi di sisi lain dia juga tak bisa membiarkan Jihoon sampai memukul Jaehyuk untuk yang kedua kalinya lagi jika dia menolak.

Selama perjalanan, tak ada satu kata pun yang menemani mereka kali ini. Jihoon tak bergeming, hanya fokus mengendarai motornya.

///

Nesya menatap heran dengan sekitarnya, "Kenapa ke rumah kamu? Harusnya kita--"

"Ganti baju dulu, terlalu transparan!" ketus Jihoon sembari menunjuk kemeja putih Nesya sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Nesya baru sadar akan hal itu dan meregangkan kain bajunya agar tidak melekat di tubuhnya. Sebelumnya ia memang sempat terciprat air, namun tak menyangka bahwa bakal setransparan sekarang. Mungkin karena ia menggunakan kemeja berwarna putih, jadi sangat sensitif terhadap air.

"Kamu ke kamar duluan, entar ku cariin hoodie" sembari memberi arahan untuk Nesya, Jihoon ke dapur lebih dulu sepertinya dia sedang mengambil air putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ke kamar duluan, entar ku cariin hoodie" sembari memberi arahan untuk Nesya, Jihoon ke dapur lebih dulu sepertinya dia sedang mengambil air putih.

"Ini--rumah kamu kok sepi? Tante?" tanya Nesya ragu saat menyadari situasi di sana.

"Masih di minimarket, paling bentar lagi pulang."

"Ohhh..." Nesya hanya mengangguk-angguk paham, meskipun batinnya cukup menaruh kecurigaan. "Hoodienya mana? Langsung aja, biar aku langsung ganti," sambung Nesya cepat.

Mendengar itu, Jihoon menatapnya tajam, "Udah ku bilang naik duluan, itu transparan banget!" tegas Jihoon yang kedua, kali ini tatapan matanya berhasil membuat bulu kuduk Nesya merinding.

"O-oke..." tak ingin banyak bertanya lagi, Nesya segera naik ke kamar Jihoon untuk memakai kamar mandinya, "Tu bocah napa dah, aku kan cuma nanya doang. Ck~" gumam Nesya kesal.

///

Beberapa menit menunggu di sana, suara ketukan pintu kamar mandi Jihoon pun terdengar, "Wait..." ucap Nesya dan segera membuka pintu tersebut. Tak membuka sepenuhnya, hanya sekiranya cukup untuk satu tangannya keluar dan mengambil hoodie milik Jihoon.

Anehnya, Jihoon tak segera memberikan jaket miliknya ke tangan Nesya. Berkali-kali Nesya melakukan gerakan lipat-buka telapak tangannya tanda untuk segera diberikan, "Mana? Cepet!"

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang