18 - Lucky Misfortune

144 19 0
                                    

"Sya... Kamu di mana? Kalo seandainya bisa ngulang kembali waktu, aku gak bakal biarin kamu nanggung semua kesulitan ini sendiri. Maafin aku..." batin Jihoon penuh penyesalan.

Preview part sebelumnya...







Tidak hanya Jihoon yang merasa bersalah dan kesepian dengan kepergian Nesya, begitu juga dengan Dira. Dira merasa bersalah karena sudah mengabaikan Nesya selama di rumah sebelumnya, tanpa memikirkan bagaimana rasanya jika dia berada di posisi Nesya. Padahal saat itu adalah masa terpuruknya, yang mana dia pasti membutuhkan seseorang di sampingnya.

Berbeda dengan perlakuan Dira yang justru sangat dingin terhadapnya. Bahkan dia juga melampiaskan semua kesalahan yang ada pada adiknya itu. Meskipun dia tahu betul bahwa yang bersalah di sini tidak hanya Nesya saja, tetapi juga pacarnya, Yoshi.

Lalu bagaimana dengan Yoshi?

Sejak kedatangannya ke rumah, Ibu Yoshi sangat mengkhawatirkan kondisi baik fisik maupun mental anaknya selama berada di markas penculikan. Berhubung Yoshi adalah anak bungsu dan satu-satunya anak laki-laki di rumah, Ibunya segera membawa Yoshi keluar negeri untuk terapi ke psikiater. Tidak hanya itu, di sana Yoshi di jaga baik-baik agar tidak bertemu dengan sembarang orang luar lagi.

Bukannya Yoshi ingin melupakan kenangannya bersama Nesya, namun dia hanya tak bisa melakukan apa-apa. Selama di tempat khusus untuk masa pemulihan fisik dan mentalnya, Yoshi tak di izinkan untuk memegang handphone untuk sementara sebagai proses rehabilitasi. Jadi, alasan dia tak membalas pesan Nesya karena dia tidak mengetahui hal tersebut.













***




Nesya kembali menjalani aktivitasnya seperti biasa, membantu warga yang membutuhkan bantuan setiap pagi dan mengajar di tiga tempat yang berbeda. Sekarang Nesya dikenal warga dengan kemampuannya dalam berbahasa asing, kebetulan Nesya juga di minta mengajar bahasa Prancis untuk anak dari temannya Kepala Desa. Berhubung Nesya di sekolah pernah di ajarkan bahasa Prancis dan dia juga mengambil peminatan khusus untuk bahasa ini, tak ada salahnya untuk mencoba.

Awalnya Nesya juga tidak percaya diri, namun kemampuannya dapat dilihat saat banyak turis asing yang datang berkunjung ke desa itu. Tak ada satu pun speaker yang pandai dalam berbahasa inggris saat itu, kecuali Nesya. Dan yang lebih kebetulan lagi, Nesya ternyata dapat memahami apa maksud  pembicaraan mereka dalam bahasa sehari-hari, yaitu Prancis. Mulai dari situ, Nesya dikenal sebagai anak yang pandai dalam berbahasa asing oleh warga. Tidak hanya menjadi guru les-lesan kedua bahasa tadi, Nesya juga dapat mengajar matematika karena itu adalah salah satu keunggulannya di sekolah.

Selesai mengajar, Nesya selalu pulang malam hari dan setiap hari juga Junghwan datang untuk menjemputnya. Hubungan Junghwan dan Nesya menjadi semakin dekat seperti layaknya adik kakak pada umumnya. Namun malam itu, kondisi Nesya sedang tidak baik-baik saja. Wajahnya pucat, seluruh tubuhnya lemas.

Awalnya Junghwan tidak menyadari hal itu karena gelap, namun saat Nesya mulai melipat lututnya karena sakit perut yang ia rasakan, Junghwan segera membawanya ke Puskesmas terdekat.

Sesampai di sana, dokter memeriksa Nesya dan memberi resep obat, "Kandungan Ibu sangat lemah, jadi kalau bisa kurangi beraktivitas, makan yang teratur,  dan banyak-banyak beristirahat. Sama jangan stres, karena bayi bisa merasakan bagaimana perasaan ibunya" kata Dokter di sana.

Junghwan syok mendengar kalimat itu, terutama di bagian kalimat 'kandungan dan bayi'.

Di perjalanan pulang, Nesya tak bisa menatap Junghwan yang terus menatap ke arahnya, "Kamu bener, kakak hamil," kata Nesya menghilangkan rasa penasaran Junghwan.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang