"GAK! AKU GAK MAU, SYA. AKU TAU MAKSUD KAMU APA, AKU GAK MAU!"
Preview part sebelumnya...
Author POV~
Jihoon langsung berdiri dan pergi meninggalkan Nesya dan yang lain yang masih di sana.
Junghwan tau ada yang tidak beres yang terjadi di antara mereka, dia pun datang sembari membawa kereta kembar.
"Kenapa kak?"
Nesya hanya menggelengkan kepala dan tersenyum canggung ke arah Junghwan.
***
Malam hari, Junghwan merasa aneh karena sejak kemarin dia tak mendapati Jihoon datang ke rumah mereka. Junghwan pun berniat ke sebelah untuk menemui Jihoon.
Di kamarnya, Jihoon tidur seharian. Kepala pening bahkan perutnya juga belum terisi apapun sejak kemarin. Junghwan sudah menduga hal ini sebelumnya, jadi dia membawakan beberapa roti berisi selai yang ada di kulkas rumahnya.
"Nih..." ucap Junghwan saat Jihoon membukakan pintu untuknya.
"Apa ini? Kenapa lo ke sini?"
"Gak papa, pengen maen aja." Tanpa permisi dan rasa malu lagi, Junghwan langsung menerobos masuk ke rumah Jihoon dan melihat satu persatu barang-barang Jihoon.
Jihoon tak bisa berkata-kata lagi, dia juga tak bisa mengusir Junghwan pergi. Jadi dia hanya membiarkan Junghwan dan memilih memakan roti selai yang Junghwan bawa sebelumnya.
"Kalian bertengkar lagi ya?" sindir Junghwan namun tetap fokus pada barang-barang milik Jihoon.
Jihoon berhenti mengunyah rotinya, dia hanya tak tau harus menjawab apa.
"Mmm... kakak udah pernah ngeliat foto kak Nesya hamil?"
Jihoon bergeleng.
"Mau liat?" tawar Junghwan namun tak ditanggapi oleh Jihoon. Junghwan tak peduli, dia tetap membuka galeri foto di handphonenya dan duduk di sebelah Jihoon.
(kurang lebih kek gitu ya, susah nyari poto yang sesuai-_-)
"Alasan aku kagum sama kak Nesya karena dia hebat banget. Dia orang terhebat yang pernah aku temui. Dia bagai malaikat buat aku," kata Junghwan dengan senyuman lebar dan mata berbinar bahagia.
"Kalo kakak ngeliat hidup kak Nesya sekarang enak, gak, itu gak bener. Dia pinter banget manipulasi ekspresinya, sama kek sekarang. Dia keliatan bahagia namun gak bener-bener bahagia. Aku yakin kakak juga udah tau itu."
Jihoon masih terdiam, menatapi foto-foto Nesya saat hamil kembar dulu.
"Waktu orang-orang tau fakta kalo kak Nesya hamil tanpa suami, kak Nesya di hina abis-abisan, setiap hari, setiap waktu, gak peduli kapan dan di mana pun itu. Tapi aku gak pernah denger kak Nesya ngeluh sedikit pun, dia udah tau kalo ini adalah salah satu risiko kedatangannya di desa ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)
Fiksi PenggemarLuckiest Girl mengisahkan tentang romansa anak remaja yang dikemas dalam bentuk komedi-thriller. "Lo beruntung karena lo adalah gadis yang gue pilih di antara para gadis." - Park Jihoon