89 - Young Blood

102 5 0
                                    

"But wait... AKHHHHH!!!" rintih Nesya memicing kesakitan disela pahanya. Ia pun mencoba mengusap sesuatu di sana dan benar saja, darah segar sudah mengalir deras.




Preview part sebelumnya...

















🚨

PERINGATAN UNTUK YANG DIBAWAH UMUR UNTUK BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN. PART INI MEMBUAT KONTEN 21+!!!!


















"Wait--k-kamu masih perawan?" Yoshi pun terkejut dengan fakta yang baru saja dilihatnya.

"Menurutmu?!" balas Nesya yang rada kesal sembari menahan perih di kepemilikannya.

"Aku pikir kamu sama Jihoon--"

"Jiun bukan orang yang kek gitu" jelas Nesya dengan wajah terus meringis menahan perih.

"Berarti ini--"

"Hm, pertama kali juga buat aku. Kamu si, buru-buru banget padahal aku baru mau ngomong pelan-pelan!" omel Nesya kesal.

"Ya maap, terus gimana sekarang? Sakit banget?" Yoshi Nampak panik dan kasihan melihat Nesya yang terlihat kesakitan karena ulahnya.

Nesya masih berdiam diri, "Terusin aja, mungkin abis ini gak papa."

Yoshi tak tega melihat ekspresi wajah Nesya, namun dia tak bisa menyembunyikan bahwa dia sangat terangsang sekarang.

Berhubung Nesya memberi lampu hijau lagi, Yoshi pun mulai menghentakkan miliknya secara utuh.

"YOSH AKU GAK TAHAN, LEPASIN!" Nesya segera mendorong tubuh Yoshi paksa yang berada di atasnya, lalu meringkuk menarik selimut menutupi tubuhnya.

Yoshi tak bisa memaksa, dia tau Nesya sedang tidak baik-baik saja, "Sakit banget?" tanya Yoshi khawatir.

"Emh, aku gak bisa. Sorry, maybe next time~"

Bukannya Yoshi kesal, hanya saja dia khawatir jika sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Nesya karena perbuatan mereka ini.

"Sakit banget ya? Coba aku cek, sapa tau sobeknya gede."

"Cek apaan anjir, kamu pikir ini--ah udahlah. Aku gak papa, mending sekarang kita tidur. Besok harus bangun pagi!"

///

Hari-hari setelah kejadian itu, Nesya dan Yoshi menjadi sedikit canggung. Apalagi ditengah kegiatan mereka terpaksa berhenti mendadak, pasti sangat tidak nyaman, baik itu bagi Yoshi atau pun Nesya sendiri.

Anehnya, hari yang cerah ini justru menjadi hari Nesya jatuh sakit. Tak tau kenapa, tapi badannya tiba-tiba demam tinggi dan membuatnya tak bisa melakukan aktivitas apapun.

"Yoshi kemana?" tanya Nesya ke Haruto yang sedang mengadukkan teh untuknya. Haruto melihat sekitar, kanan dan kiri, lalu mengangkat bahu tanda tak tahu, "Mashi?"

Haruto mengangkat bahu lagi.

Hingga keesokan harinya, di kamar hanya ada mereka berdua. Entah kemana perginya Yoshi dan Mashiho.

Nesya pikir bisa beraktivitas lagi setelah beristirahat yang cukup, nyatanya hari itu justru datang hujan salju yang membuat demamnya semakin parah.

"Haruto, bisa ambilin selimut lagi?" pinta Nesya dengan sekujur tubuh bergetar hebat. Bukan yang kedua, melainkan ini selimut yang ke 12.

"Masih dingin banget kak?"

Nesya mengangguk-anggukan kepalanya cepat.

"Bentar, aku ambilin di gedung lain!"

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang