42 - Tournament

96 11 1
                                    

"Mau tidur bareng gak?" ucap Nesya yang berhasil membuat mata Jihoon terbelalak lebar.




Preview part sebelumnya...




"Sya, ini gak ben--" Nesya sudah keburu menarik tangan Jihoon keluar dan tak lupa mengeluarkan selimut tipis dari dalam lemari.

"Aaahhhhh..." akhirnya Jihoon paham, tenyata tidur bareng yang Nesya maksud tadi adalah tidur bersama di ruang tengah sembari menonton TV.

Jihoon menepuk jidat karena merasa terlalu banyak menonton film dewasa sampai berpikiran yang aneh-aneh.

"Kenapa Ji?" tanya Nesya polos.

Jihoon masih berusaha menahan tawanya, "Gak papa kok."

Mereka pun tertidur di sana hingga pagi hari.



*FLASHBACK END




***



Author POV~

Setelah selesai belanja di pasar, di perjalanan pulang Nesya ketemu dengan anak dari teman Kepala Desa yang juga muridnya saat pertama kali tiba di sana. Bang Yedam, seorang anak SMA yang sangat berbakat dan ambisius.

Di usianya yang masih sangat muda, dia telah berhasil membangun usahanya sendiri yaitu kafe tempat Jihoon bekerja, di mana cafe itu di rancang khusus agar dia juga bisa menyalurkan hobinya dalam bernyanyi dan bermain musik di sana.

Bahkan sesekali, Yedam dan Asahi berkumpul bersama karena hobi mereka yang sama. Musik-musik yang mereka buat juga sangat indah di dengar oleh telinga. Bayangkan saja, Asahi adalah seorang komposer yang jenius dan Yedam yang memiliki suara emas.

"Oh! Yedam-ah! Kamu apa kabar?" sapa Nesya ramah.

Bang Yedam yang saat itu sedang nyemil di teras rumahnya langsung melompat dan berlari menghampiri Nesya yang berada dalam mobil Jihoon.

Nesya keluar dan Yedam langsung memeluknya erat, "Kak Nesya apa kabar? Rindu banget asli" ucapnya riang, "Wait, kok kakak makin kurusan sih?!"

Nesya hanya tersenyum kikuk, bingung harus membalas apa, "Gak kok, aku masih sama. Kamu aja yang jarang pulang, udah betah banget di kota ya? Gimana sekolah barunya? Nyaman?"

"Nyaman apanya? Anak kota pada songong-songong ternyata, gak semua sih. Beberapa nyebelin banget asli."

Melihat Yedam menggerutu tentang kekesalannya, Nesya hanya tertawa sambil mendengarkan cerita Yedam.

Beberapa saat berlalu, Nesya tersadar bahwa dia sedang bersama Jihoon dan tak lupa memperkenalkan Jihoon ke Yedam.

"Ah jadi dia orang asing yang butuh kerjaan itu?" kata Yedam dengan senyuman polos. Nesya menggigit bibirnya, ia lupa kalo Yedam kadang bisa terlampau jujur.

"Orang asing? Okayyy..." gumam Jihoon berdecak kesal.

"Yedam-ah... aku balik duluan ya, baru abis belanja soalnya. Kamu main-main ke rumah, kita ngobrol lagi nanti. Okay?"

"Kakak gak masuk dulu nih?"

"Gak usah makasih, kasian kembar soalnya udah dari tadi di mobil. Aku balik dulu, see you..." pamit Nesya sambil melambaikan tangan sebelum pergi.



***

Nesya POV~




Akhirnya, hari yang di nantikan Junghwan datang juga. Dia si paling semangat setiap ngebahas sepak bola dan hari ini tiba turnamen final sebelum hari kelulusannya.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang