Pada akhirnya, Nesya membonceng Jihoon di motor vespanya. Karena Jihoon yang masih belum terlalu sadar, Nesya mengikat tangan Jihoon agar terus memeluk perutnya sampai di rumah.
*FLASHBACK END
Preview part sebelumnya...
Jihoon tak henti-hentinya tersenyum setelah melihat foto-foto kenangan di dalam album itu. Segala kenangan indah yang pernah dia lalui bersama Nesya. Namun, setelah membuka halaman selanjutnya, Jihoon kehilangan senyumannya seketika. Di sana terdapat foto kenangan bertiga antara dia, Nesya dan Yoshi.
Yoshi saat itu merupakan anak SMA Swasta yang berada di seberang sekolah mereka. Meskipun berbeda sekolah, persahabatan antara Jihoon dan Yoshi memang sangat dekat karena sudah terjalin sejak kecil. Mereka sering berkunjung ke sekolah satu sama lain, seperti dalam foto itu di mana Yoshi sedang berkunjung ke sekolah mereka.
Jihoon langsung menutup album itu dan menaruhnya kembali ke dalam laci. Jihoon masih belum bisa melupakan fakta pahit yang terjadi di antara kekasihnya dengan sahabatnya saat itu.
Tidak hanya Jihoon, orangtua Nesya dan Dira juga sangat merindukan kehadiran Nesya di rumah. Sejak kepergian Nesya, rumah terasa sangat sepi. Biasanya saat ada Nesya, suaranya bisa terdengar di manapun, saat makan, saat bermain dengan Renji, saat belajar, saat menggoda Dira, saat bosan, saat berbuat usil, dan lain-lain. Sekarang, tak ada suara keributan itu lagi. Memang terbilang cukup tenang, tapi hal ini justru membuat mereka merasa sedih berkepanjangan.
Sehabis sarapan, Dira langsung pergi ke kampusnya. "Kamu mau langsung ke kampus?" tanya Ibunya khawatir melihat ekspresi Dira yang menampakkan sedang tidak baik-baik saja.
Orangtua Dira merasa bahwa Dira juga sangat merindukan kehadiran adiknya. Sejak Nesya pergi, Dira jadi tak banyak bicara. Berbeda saat ada adiknya dulu di rumah.
Meskipun sebelumnya mereka berdua terlibat konflik, namun hingga sekarang, Dira sepertinya merasa sangat bersalah dan sedih karena kehilangan adik semata wayangnya itu. Semua bisa dilihat dari sifat Dira yang berubah menjadi lebih pendiam, dingin, tertutup, dan juga kesehariannya yang setiap hari membersihkan debu dari kamar Nesya berharap bahwa suatu hari nanti adiknya akan kembali.
Diam-diam, Dira menangis di dalam toilet kampusnya. Dira terus menyalahkan dirinya setiap mengingat kenangan bersama Nesya.
Di satu sisi, hubungan antara Nesya dan Asahi sudah semakin dekat. Asahi sangat baik ke Nesya, bahkan dia juga pernah berkata, "Aku bakal nyari duit yang banyak, dengan begitu aku bisa menghidupi kamu, kembar dan Junghwan."
Nesya awalnya juga terkejut karena Asahi tiba-tiba berkata seperti itu. Asahi bercerita bahwa dia akan menerima semua kekurangan Nesya. Ini pertama kalinya Asahi seperti ini, dia bukan orang yang mudah bergaul, mudah berekspresi, dan sangat kaku. Tapi sejak kedatangan Nesya, dunia Asahi mulai terasa normal.
Asahi berpamitan untuk pulang lebih dulu karena hari sudah mulai gelap. Masih berdiri menatap punggung Asahi yang menjauh, seorang gadis tiba-tiba menghampirinya dengan wajah suram.
"Hyein-ah?" sapa Nesya terkejut. Jadi Hyein adalah adik kelas Junghwan yang diajarnya les matematika sebelumnya.
Hyein tiba-tiba memberikan sesuatu yang entah apa isinya ke hadapan Nesya, "Sekarang aku izinin kakak sama kak Asahi. Tapi awas aja kalo kalian mesra-mesraan di depan umum!" ucapnya lalu pergi begitu saja.
"Yak! Hyein-ah?!!" panggil Nesya yang sudah tak dihiraukan oleh Hyein.
Nesya baru ingat, sebelumnya Hyein pernah bilang kalau dia menyukai Asahi sejak SD. Tapi cintanya selalu tak berbalas, mungkin karena umurnya yang masih sangat muda. Suatu hari, kedatangan Nesya justru berhasil membuat Asahi tertarik dan hal itu membuatnya sakit hati. Saat di ajar Nesya pun, Hyein terus-terusan menatap Nesya sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)
FanfictionLuckiest Girl mengisahkan tentang romansa anak remaja yang dikemas dalam bentuk komedi-thriller. "Lo beruntung karena lo adalah gadis yang gue pilih di antara para gadis." - Park Jihoon