15 - Random Place

144 18 2
                                    

PLAKKKKKKK~


Preview part sebelumnya...








Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanan Nesya, "Akhhh~" Nesya meringis, merasakan perih yang terukir di satu pipinya.

Junghwan yang melihat itu juga ikut panik, menghampiri Nesya dan mengelus pipi Nesya dengan tatapan nanar. Nesya hanya mengangguk, memberi isyarat bahwa dia baik-baik saja.

"Mah... Mamah apaan si?!!" tegur Asahi dengan nada tinggi. Asahi panik sekaligus terkejut dengan sikap Ibunya.

"Jadi dia cewek yang ngehasut kamu selama ini itu, sini biar Mama kasih pelajaran--"

"Maksud Mama apasih? Dia tamu yang nyari penginapan," pungkas Asahi dan membuat suasana menjadi canggung.

Pada akhirnya mereka saling mengobrol satu sama lain, dan Ibu Asahi terus-terusan meminta maaf karena sudah menampar Nesya sebelumnya.

"Iya gak papa, tante. Itu bisa aja terjadi," balas Nesya ramah, yang sebenarnya menyembunyikan rasa perih bekas tamparan tadi.

"Tante denger kamu udah bantuin Asahi ya di jalan tadi? Sebagai rasa terima kasih dan permintaan maaf, kamu gak papa tinggal di Vila tante yang ada di ujung sana. Gak terlalu besar sih, tapi setidaknya cukup untuk kalian berdua. Oh iya, kalian bebas tinggal di sana sampai kamu nemuin tempat tinggal yang pasti."

"Wah makasih banyak loh, tan. Tante baik banget, Nesya bakal secepetnya nyari tempat tinggal. Tante tenang aja," balas Nesya sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan orang baik di hari pertamanya.

"Gak papa santai aja, lagian vilanya juga gak ke pake. Oh iya, vilanya agak sedikit berantakan soalnya jarang di tinggali, kamu gak papa kan?"

"Iya gak papa kok, tan. Btw makasih banget loh tante udah baik ke kita sampe ngasih tempat tinggal gini,"

"Iya sama-sama, tante juga minta maaf ya karena udah nampar kamu tadi, pasti sakit banget."

"Tante gak usah khawatir, saya baik-baik aja kok."

Asahi pun mengambil kunci mobilnya kembali untuk mengantar Nesya ke Vila. Sesampainya di sana, "Entar kalo ada apa-apa kamu bisa hubungin aku di nomor--"

Nesya tersenyum, "Aku gak punya handphone. Gak papa santai aja, btw makasih ya udah repot-repot nganterin," balas Nesya tersenyum ramah.

"Oh iya, sama-sama. Besok pagi aku ke sini lagi, sapa tau kamu butuh sesuatu."

"Iya makasih banyak, Asahi."

Setelah Asahi pergi, "Wah akhirnya... Mayan kan yak? Di hari pertama udah dapet penginapan, gratis lagi. Jadi bisa lebih hemat sementara waktu," ucap Nesya sambil membaringkan tubuhnya di atas sofa. Dia sangat bersyukur atas hal-hal baik yang terjadi hari ini, kecuali tamparan. Tapi dari situ ternyata ada hikmahnya.

"Ayah kakak punya bengkel ya?" tanya Junghwan yang ikut Nesya membaringkan tubuhnya menatap langit-langit ruangan.

"Gak,"

"Kk kuliah mekanik?"

"Gak juga,"

"Terus kalo gak kuliah, kk tau gituan dari mana?"

"Random, kakak sering nemenin Ayah kakak masang ban. Oh iya, kakak masih SMA loh, tapi gak selese."

"SMA? Gak selese? Kenapa?" tanya Junghwan penasaran.

"Entar juga kamu tau sendiri, sekarang mending kita beres-beres, terus istirahat," mereka pun membersihkan tempat tinggal baru mereka dan segera beristirahat.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang