"Mereka--GAY?!"
Preview part sebelumnya...
Jihoon dengan sigap membungkam mulut Nesya karena suaranya sangat keras terdengar di dalam bis kecil itu. Terlambat, orang-orang sudah mulai menengok melihat ke arah mereka.
Jihoon hanya bisa menggigit bibir dan menghela nafas panjang, "Suaramu kecilin dikit, bisa? Hm?" pinta Jihoon berbisik di telinga Nesya.
Nesya paham setelah melihat banyak mata yang sedang menatap mereka, "Ahhh, okey. Tapi jawab dulu..." balas Nesya dengan wajah polosnya, ditambah lagi sekarang dia memanyunkan bibirnya melihat Jihoon.
Dengan penuh susah payah, Jihoon memalingkan wajahnya sebentar untuk mengatur ekspresinya karena tak tahan melihat tingkah Nesya yang menggemaskan di matanya. Setelah itu, ia menghembuskan nafas panjang untuk bisa melihat Nesya lagi.
"Kayaknya kita harus berhenti bahas ini deh, Sya. Aku gak tau mereka ehm--yang jelas yang mereka lakuin tadi itu gak baik. So, stop talking about this. Even though you're curious, bury it all and forget it. Understand?" jelas Jihoon dengan tangan menyatu meminta agar Nesya memahami perkataannya.
"Ehm--o-okey~" balas Nesya cepat.
Beberapa menit setelah perjalanan dimulai, Nesya terlihat sudah menyandarkan kepalanya pada kaca jendela dan membungkus wajahnya dengan gorden jendela di sampingnya.
"Sya"
"Hm?"
"Mau kis gak?"
Nesya langsung membulatkan mata, tertegun tak percaya dengan ucapan Jihoon baru saja, "LO GILAKKK?!!!" karena suara Nesya yang melengking tinggi langsung dan mengundang perhatian orang di sekitar mereka, lagi. Mengetahui itu, Jihoon segera memperlihatkan permen yang saat itu berada di saku jaketnya.
"Ahh... permen..." ucap Nesya lega, "Lagian ngomong gak jelas!" sambungnya dengan tatapan sinis.
Jihoon yang melihat Nesya hanya mengeluarkan smirk kecil dan mendekatkan tubuh mereka, "Emang lo mikir apaan?" goda Jihoon berbisik tepat di telinga Nesya.
Nesya memicing menatap wajah Jihoon yang sangat dekat dengannya. Perlahan, Nesya mulai mendorong dahi Jihoon dengan jari telunjuknya, lalu tersenyum kecil dengan tatapan geli.
"Mikir... buat nonjok MUKA LO kalo berani deket-deket lagi. Ck!" balas Nesya ketus. Sebenarnya dia menahan malu, namun tetap berusaha terlihat cool di depan Jihoon.
"Dih, galak banget. Konon katanya, kalo galak-galak entar bisa jadi ci--"
"STOPPPP!!! Aku gak mau denger!" pungkas Nesya cepat.
"Kenap--"
"Park Jihoon? Dengerin ya... kita baru kenal sehari, jadi gak usah sok akrab, please. Dan jujur aja aku gak mau jadi hot topic in school, cause of you!" sambungnya sembari memberi gestur untuk melihat ke arah anak-anak cewek lain yang sedang membicarakan mereka di dalam sana.
"Gue cuma mau kenal sama lo doang, Sya. Lagian mereka bukan siapa-siapa gue..." balas Jihoon dengan senyuman lebar menatap Nesya yang sedang menatapnya sinis.
"Tapi Ji, karena kamu popular jadinya--"
"Gak usah dengerin mereka ya, gak penting. Kita boleh temenan kan?"
Nesya menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal. Masih dengan tatapan kebingungan, ia menjulurkan tangannya untuk memegang dahi Jihoon, "Gak panas, kamu gak papa?"
"Gak papa, karena sekarang ada kamu..."
Nesya langsung memberi tatapan jijik ke Jihoon yang baru saja bersikap genit padanya, "Huwekkkkkkkkkk~" respon Nesya menanggapi ucapan Jihoon. Nesya hanya bisa mengangkat alisnya kecil lalu menghembuskan nafas berat, "Kamu emang selalu sebuaya ini ya?!" imbuhnya lagi sembari melipat kedua tangannya di dada, kali ini nada bicara Nesya sedikit berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)
Fiksi PenggemarLuckiest Girl mengisahkan tentang romansa anak remaja yang dikemas dalam bentuk komedi-thriller. "Lo beruntung karena lo adalah gadis yang gue pilih di antara para gadis." - Park Jihoon