"Sebenernya... aku takut kamu selingkuh, makanya aku selingkuh duluan dari kamu."
Preview part sebelumnya...
Wait, what? Ini gue gak salah denger kan?
Selingkuh? Nesya? Dari aku? Sama siapa?
"Sya... gak lucu."
"Siapa yang ngelucu. Dah ah, ayo pulang!" muka Nesya datar banget. Abis ngecek ujan di luar kaca, dia ngajakin balik.
"Kamu harus jelasin ini dulu ke aku. Sumpah ini gak lucu banget, Sya."
"Orang aku gak ngelawak juga."
"Jelasin! Cowok mana yang berani ngambil kamu dari aku?"
"Park Jiun, besok lagi ya? Bentar lagi gelap, bye!" dia tiba-tiba buka pintu mau keluar mobil.
Aneh banget. Dengan sigap, gue tahan lah tangan dia.
"Mau ke mana?"
"Pulang."
"Iya tau, tapi kan bareng aku."
"Kamu lupa? Aku kan tadi naik motor kak Dira."
Ternyata dia keluar karena mau pulang bawa motor. Malem-malem? Gila aja gue ngebiarin.
"Udah di bawa layanan. Kamu pulang sama aku."
"Kapan kamu ngehubunginnya?"
"Pas kamu tidur."
Buset dah ni orang gak percayaan banget.
"Kamu jelasin dulu ke aku, apa maksud kamu tadi? Kamu gak seriusan kan?"
"Aku serius kok."
Gue... gue... gue sampe gak bisa bedain dia lagi boong apa jujur. Mukanya flat banget, persis kayak pertama kenal gue dulu.
Ah, pasti dia ngadi-ngadi nih. Aktingnya semakin meningkat ya ternyata. Hampir aja gue bawa serius, ah!
"It's okay. Kalo itu emang bener, aku pastiin kamu gak bakal bisa masuk sekolah lagi."
"Kok bisa? Apa hubungan--ahhh... kamu mau nyulik aku?"
"Gak."
"Terus? Kenapa aku gak bisa sekolah lagi? Kan aku cuma selingkuh, bukan sekarat."
Ada aja jawabannya, buset.
"Karena ku pastiin abis ini kamu pasti bakal berisi."
"What?" dia ketawa terbahak-bahak, "Berisi? Emang aku tahu pentol."
"Maksudnya berbadan dua."
"Apalagi ini? Kamu pikir aku apaan berbadan dua? Kembar siam? Ada-ada aja dah..." dia masih ketawa-ketawi.
Gak lama, dia diem sejenak. Kaykanya kabel otaknya dah nyambung lagi.
"JANGAN MENDEKAT!" nah ini baru reaksi yang tepat. Dia mundur sampai mepet jendela, terus tangannya gak lupa ngacungin senjata.
Masalahnya ya, kenapa harus sisir sih?
Dia sibuk nyari sesuatu juga di dalam tasnya, "Nyari babi kan? Dah ku culik."
Gue sama ngeluarin cutter babi kesayangan dia yang sebelumnya dah gue ambil dari tasnya buat jaga-jaga. Gue tau dia pasti bakal ngeluarin ni senjata.
"Ahhh, Park Jiun..." dia kelihatan frustasi banget, "Oke oke aku salah. Aku cuma bercanda kok, gak mungkinlah aku selingkuh. Hehe..." dia meringis sama ngasih dua jari.
Kalo kayak gini aja baru senyum-senyum manis lagi ke gue. Coba tadi, bahkan cemburu aja gak.
"Peluk dulu kalo gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)
FanfictionLuckiest Girl mengisahkan tentang romansa anak remaja yang dikemas dalam bentuk komedi-thriller. "Lo beruntung karena lo adalah gadis yang gue pilih di antara para gadis." - Park Jihoon