09 - Frustated

168 19 3
                                    

"Gak usah khawatir, kita pasti bisa ngelaluin semua ini bareng-bareng. Yang penting sekarang, jaga kesehatan, gue gak mau lo sampe sakit lagi," Yoshi mengucapkan kalimat itu sambil mencium kening Nesya lalu mengelus-elus pelan rambutnya.

Preview part sebelumnya...



***

Nesya sering menghampiri ruangan lamanya untuk memberikan jajan dan bermain dengan Gala, anak kecil yang saat itu memberikannya permen di kapal. Gala menjadi sakit-sakitan sejak Ibunya menghilang.

Ya, Ibu Gala atau Ayu telah menghilang sejak beberapa hari yang lalu. Tak ada yang tahu keberadaanya, ia seolah-olah di telan bumi dalam satu malam. Sekarang, kehidupan Gala hanya bergantung sama Ayahnya saja.

Saat jam istirahat makan siang, Andre menghampiri Nesya dengan tergesa-gesa dan keringat bercucuran di seluruh tubuhnya.

"Ada apa? Kenapa mas Andre--"

"Sya... Tolong jagain Gala, mas kayaknya tau keberadaan mbak Ayu di mana. Tolong banget, makasih, maap ngerepotin..." ucap Andre lalu pergi begitu saja setelah menaruh Gala di pangkuan Nesya.

"Mas?! Mau dibantu--gak..." tawaran Nesya terdengar sia-sia karena Andre sudah berlari menjauh, "Ayahmu bakal baik-baik aja kan?" lirih Nesya sambil melihat Gala dengan tatapan nanar.






Nesya POV~

"Pasti, dia pasti baik-baik aja. Kita harus positif, mungkin aja Gala bisa ngerti perasaan kita" saut Yoshi sambil ngunyah makanan di mulutnya.

"Ih masih sempet-sempetnya kamu makan, ini Gala sekarang gimana?!"

Yoshi nelen makanannya cepet, terus nengok ngeliat aku. "Ya kita jagalah, kita harus jaga amanat. Gue laper banget loh, Sya. Sumpah!" sambung Yoshi terus ngelanjutin makannya lagi.

Sudah tiba malam hari, Gala demam dan semakin rewel. Aku sama Yoshi juga udah berusaha semampu kita buat jagain Gala, tapi suara tangisan dia terus ngundang petugas datang ke ruangan ini. Berbagai upaya udah kita lakuin tapi tetap aja sia-sia, aku tetap gak bisa ngegantiin air putih dengan asi kayak yang Ibunya kasih.

Kali ini petugas ngasih peringatan, kalo Gala masih belum juga diam, mereka akan ngebawa Gala pergi. Aku, Yoshi, sama anak-anak makin panik karena bingung harus ngapain lagi sekarang. Ditambah lagi kita semua sama-sama gak berpengalaman jagain anak kecil karena kita sama-sama anak bungsu dan tunggal, kecuali Haruto.

Setelah segala perjuangan sampai bercucuran keringat, akhirnya Gala tidur juga setelah ku bujuk sama permen susu dan nyanyian singkat. Anjaylah, aku ngerasa dah kek emak-emak.

"Wahhh... Akhirnya..." ucapku sambil nuang air minum kehausan. Mereka semua terkapar di sisi Gala yang sudah tertidur pulas, sama capeknya kek aku.

"Keknya gue sekarang tau penderitaan nyokap waktu ngerawat gue kecil," kata Yoshi ngos-ngosan.

"Makanya jangan durkaha!" saut Mashiho yang juga sama ngos-ngosannya.

"Durkaha, durhaka bege! Mending lu diem terus baca kamus aja deh, pusing gue!" celatu Yoshi frustasi dengan ketypoan mulut Mashiho.

Beberapa saat kemudian, seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan kita dengan badan basah kuyup, "Mas Andre?" kataku langsung ngebelalakin mata lebar. Begitu juga anak-anak lain, kita semua langsung duduk saking syoknya.

"Gala? Mana Gala?" tanyanya dengan nafas yang masih tersengal-sengal. Aku nunjuk Gala yang sedang tidur di sampingku.

Andre ngedeketin aku sama Yoshi, karena saat itu posisi kita paling depan. Dia ngebisikin sesuatu ke kita terus mas Andre ngebawa Gala keluar dan lari entah ke mana. Padahal saat itu langit gelap banget, terus hujan berangin.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang