34 - Addictive

112 16 0
                                    

"Sya, kalo kebablasan bukan salah aku ya..." lirih Jihoon pelan dengan jari yang masih memegangi bibirnya.







Preview part sebelumnya...








🚨 ADULT ALERT!



Mohon yang masih di bawah umur bijak-bijak dalam memilih bacaan ya. Kalian bisa langsung skip this part!

Apapun pilihannya semua ada di tangan kalian. Thank you for waiting ma story.















Selamat membaca!









Sebelum berhasil menghapus keseluruhan foto, dari belakang Jihoon sudah lebih dulu menarik tubuh Nesya lalu meraup bibirnya secara paksa.

"Yakkk! Pawk Jiunnnn!! Yaakkkk!!!!" gumaman Nesya terdengar samar karena Jihoon tak ingin melepaskan tautannya.

Jihoon seperti orang kesurupan, ia tak mau berhenti meskipun Nesya memukulinya. Sampai di menit pertama, Nesya terlihat sudah kehabisan nafas dan Jihoon pun segera melepaskannya.

Nesya hanya bisa batuk-batuk karena nafasnya yang hampir saja terputus, "Kamu gilak? Mau ngebunuh aku? Di sini ada anak di bawah umur, Ji. Gimana kalo dia--" Jihoon segera menutup mulut Nesya dengan jari telunjuknya.

Setelah itu Jihoon berdiri, berjalan pelan agar langkahnya tidak terdengar dari dapur. Perlahan tapi pasti, Jihoon mulai menutup pintu kamar Nesya jaga-jaga kalau Junghwan datang.

"Dah kan? Sekarang lanjut yuk?!" ajak Jihoon dengan wajah tanpa dosa.

"Enteng banget tu mulut, kamu kasar banget, Ji. Gak! Gak! Mending aku bantuin Junghwan aja, bahaya kalo sekamar sama kamu" tolak Nesya bergeleng-geleng ampun.

Saat Nesya mulai berdiri, Jihoon menahan tangan Nesya dan memohon agar Nesya tetap tinggal dengan tatapan dalam dari matanya.

Saat Nesya mulai berdiri, Jihoon menahan tangan Nesya dan memohon agar Nesya tetap tinggal dengan tatapan dalam dari matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nesya bingung, ia canggung namun juga merindukan momen ini bersama Jihoon. Melihat Nesya yang mengkhayal, Jihoon menarik pelan tubuh Nesya agar duduk di pangkuannya.

"Aku janji gak kasar," bisiknya lalu menautkan kembali bibir mereka. Nesya merasa itu tak benar, namun dia tak munafik bahwa dia juga menikmati hal itu.

Jihoon memang menepati janjinya, caranya mencium sekarang sangat lembut. Ini pertama kalinya Nesya berciuman dan merasakan bibir seseorang sejelas ini.

Meskipun mereka lama berpacaran, tapi Nesya tak pernah mau jika melakukan sesuatu yang menjurus ke hal-hal intim seperti berciuman lama.

Nesya tak menolak, ia justru mengalungkan tangan di leher Jihoon dan membuang asal kertas yang berada di tangannya.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang