Oh, inilah alasannya.
Dimata putra mahkota, apakah sepertinya aku akan berkorban untuk negara ini?
Aku tidak pernah memikirkan alasan yang begitu mulia tetapi tergantung pada apa yang aku dengar itu bisa diartikan seperti itu.
Apakah kamu merasa bersalah karena menjual orang-orangmu sebagai seorang putra mahkota kekaisaran ini?
Tapi aku masih tidak tahu mengapa ini menjadi begitu serius. Aku tidak benar-benar menjual diriku.
Anak elf itu melamarku dan aku baru saja menerima lamaran itu.
Seolah jika kamu tidak bisa makan maka kamu bisa menolaknya. Bahkan anak elf itu tidak akan memaksa aku untuk menikah.
Dan, meskipun berhati dingin, demi kedamaian kekaisaran. Ada hal lain yang putra mahkota tidak bisa jual padaku.
Jika kamu duduk diposisi putra mahkota. Bukankah kamu harus mengutamakan kepentingan negara kamu?
Tidak ada cara lain, aku dapat mengatakan bahwa aku lebih penting dari pada orang-orang kamu sendiri.
".......aku tidak bermaksud berbicara seperti itu. Itu akan terjadi pada akhirnya"
"apakah aku terlihat seperti seseorang yang akan melakukan itu?"
"........"
Bagaimanapun, putra mahkota tidak cukup kuat untuk mengorbankan orang untuk mencapai tujuannya. Bahkan jika putri celebi yang dibencinya sampai mati.
Saat aku menundukkan kepalaku dengan ekspresi muram diwajahku. Putra mahkota menggelengkan kepalanya seolah kesal dan berbicara dengan suara ganas.
"pokoknya, aku tidak akan pernah bisa membiarkanmu menikah dengan jalang itu, karena aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk menghentikannya. Apakah kamu benar-benar gila? Apakah kamu akan menikah tiba-tiba?aku merasa itu tidak lucu"
"........?"
Rupanya, putra mahkota marah pada kenyataan bahwa aku memutuskan untuk menikahi ras yang berbeda itu dengan begitu mudah......
Sekarang, sepertinya dia marah pada kenyataan bahwa aku akan menikah.
Lagi pula, tidak ada cara untuk kembali kedunia asalku setelah aku memiliki tubuh celebi. Dan tidak ada tujuan untukku, jadi pernikahan bukanlah masalah besar.
Diatas segalanya, bukankah lebih baik bagimu untuk aku menghilang setelah aku menikah?
Rupanya, putra mahkota tidak tahu apa yang dia bicarakan.
Aku menggelengkan kepalaku dengan ragu, tapi kemudian aku mengerti.
Karena terkadang pikiranku menjadi kacau ketika terlalu terkejut.
Secara khusus, putra mahkota tampaknya tidak setabil secara emosional sehingga mengatakan bahwa dia telah melakukan hal seperti ini hingga beberapa kali dalam sehari.
Aku harus merekomendasikannya nanti agar dia mendapatkan perawatan nanti.
Dengan mengingat hal itu, aku mendengarkan omelan putra mahkota disatu telinga dan mengeluarkannya melalui telinga yang lain.
Dia mengatakan kepada aku beberapa kali bahwa kami tidak boleh menikah dan menusuk telingaku.
Pada akhirnya, bosan dengan kekeras kepalaannya aku menjawab bahwa aku tahu dan bahkan jika itu sampai aku harus menganggukkan kepala.
Setelah aku selesai berbicara dengan putra mahkota lalu aku duduk disebelah anak elf yang iseng sedang mencelupkan kakinya ketepi danau dan bermain-main denganku. Anak elf itu melirikku yang duduk disebelahnya lalu melanjutkan bermain air lagi.