Akan lebih baik untuk memberi tahu dan menyerah bahwa itu tidak ada gunanya.
"Yah…… Saya tidak tahu, tapi bagaimanapun lebih baik Anda berhenti saja. Berbahaya jika Anda jatuh lebih dalam lagi. Tidak mungkin tidak ada efek samping. Bahkan sekarang, meski anda meminjam sedikit kekuatan naga tetapi anda akan pingsan setelah menggunakannya. Tak peduli seberapa banyak anda melatih tubuh anda tetapi struktur tubuh naga dan manusia sangat berbeda. Mereka juga memiliki empat hati yang mengendalikan sihir."
Saat aku terus berbicara terlihat mata putra mahkota semakin dalam.
Seolah-olah Putra Mahkota sedang menjelajahiku sehingga aku merasa terbebani jadi aku memalingkan mataku dan menyelesaikan cerita.
Dia menatapku tanpa berkedip sekali pun dan membuka mulutnya.
"Itu cerita yang menarik. Dari mana kamu mendapatkan informasi itu?"
Dia bilang dia mendengar cerita yang menarik tapi tatapannya sama sekali tidak tersenyum.
Dia menatapku tajam. Aku membuat alasan dengan cepat karena aku pikir aku telah membuat kesalahan.
"Dari buku......."
"Buku? Tidak ada yang akan tahu kecuali aku sendiri yang mengeluarkan empat hati naga yang merupakan organ yang mengendalikan Mana?”
Aku mencoba mengangkat cangkir teh dan tanganku langsung berhenti.
Kamu sudah mengeluarkannya.
Mengeluarkan benda yang menjijikkan itu sendiri …… Itu keberanian yang besar.
Apa pun yang aku pikirkan, mata Putra Mahkota semakin tajam.
Orang biasa tidak tahu bahwa Naga memiliki empat hati.
Aku pikir tidak apa-apa untuk mengatakan ini. Naga tampaknya lebih langka di dunia ini daripada yang aku pikir, meskipun terlalu sering muncul dalam novel.
Dia yang duduk di meja di sisi lain perlahan mendekatiku.
Dan dia menatapku dengan penuh kecurigaan dan menanyaiku.
"Dari mana kamu mendapatkan informasi itu? Apa lagi yang kamu tahu?"
"......"
Aku menutup mulutku.
Alasan yang aku lihat di buku tidak dapat diterima jadi sekarang aku harus menjelaskan apa.
Selain itu, dia sudah mencurigaiku. Jika aku buru-buru mengeluarkan kata-kata lain maka aku bisa saja mendapatkan penyerangan yang lain.
Aku sedang mencari alasan sambil menggelengkan kepala tapi Putra Mahkota dengan gugup mengangkat kepalanya dan berkata.
"…………… Aku ingin kamu memberitahuku?"
".......”
Tubuhku langsung tersentak secara refleks saat mendengar kata-kata dingin Putra Mahkota.
Itu karena aku mengenali niat di balik kata-kata putra mahkota.
Dia tidak mengatakan dia akan membuka mulutku dengan siksaan.
Metode yang lebih nyaman dan sederhana dapat digunakan oleh Putra mahkota jika dia mau.
Aku menatap putra mahkota dengan ekspresi tegang.
........... Mata itu sepertinya serius.
Sebuah bahasa naga yang bisa memanipulasi lawan sesuai kehendaknya.
Putra Mahkota berpikir untuk menggunakannya lagi padaku.
Apakah itu perasaan yang begitu buruk kalau aku tahu tentang naga?