CHAPTER 18

2.2K 112 6
                                    

pagi pun tiba, kini waktunya zee mengantarkan marsha dan gisel kerumah nya.

"udah siap semua?."

"UDAHH!!." jawab marsha dan gisel.

Brumm!!!

zee segera berangkat ke rumah marsha memakai mobil yang setiap hari ia gunakan.

sesampai nya dirumah marsha.

"kamu ga mau mampir dulu?." tanya marsha.

"nanti deh, lain kali."

"yauda hati hati yaa."

"siap ayang matcha." ucap zee sambil gaya hormat.

zee pun meninggalkan pekarangan rumah marsha.

Brumm!!!

"muter dulu deh beberapa kali." batin zee.

Drttt Drttt Drttt

"siapa si ini, lagi jalan santai malah nelpon aelah."

tak pikir panjang zee pun langsung mengangkat telponan itu.

"Hallo zee." ucap orang itu.

"hallo ra, kenapa??."

"Lo gak mau jengukin olla?? olla butuh lo sekarang nih."

"dia udah sadar??."

"Belum, tapi tolong lo ngertiin keadaannya sekarang.. Ada yang mau gue omongin."

"gue berangkat sekarang, lo tunggu di depan rs."

"okke, gua tunggu."

zee memutar balik untuk balik kerumah nya, dan ia lebih memilih memakai motor.

sesampainya zee dirumah.. ia pun berangkat lagi ke rs dengan outfit yang simpel, hanya menggunakan celana bahan hitam dan denim sherpa.

"tunggu gue lla, gue bakalan ke lo sekarang."

Brumm!!!

angin kencang saat zee berangkat ke rumah sakit, ia terlalu terbawa suasan dengan cuaca yang seperti itu.

sesampainya zee di rumah sakit.

"gue mau ke olla dulu."

"ga, ngobrol dulu lu sama gua." ucap ara sambil menarik tangan zee ke taman yang lumayan sepi.

"mau ngomong apa?? jangan lama lama, gue mau ketemu olla."

perbincangan dingin antara zee dan ara pun dimulai.

"kenapa kemarin lo lebih milih balik daripada jenguk olla?."

"dirumah gue ada tamu, gasopan kalo gue tinggal gitu aja."

"tamu? Lo bilang tamu?? marsha lo bilang tamu?? ga habis pikir gua, zee. lo lebih milih cewe lo di banding temen lo sendiri."

zee dengan santai dan tenang menjawab. "terus kenapa?? lo mar-."

Bughh!!!

satu tonjokan ara mengenai wajah zee yang sedang menatap awan.

"kenapa lo lebih milih cewe lo di banding temen sendiri ha?."

Bughh!!! Bughh!!! Bughh!! Dashh!!!

tiga tonjokan dan satu tendangan membuat zee tersungkur ke tanah.. zee lebih memilih diam di banding melawan, karna ia merasa salah juga.

"pukul gue ra, ayo lagi."

"arghghh, bangsatt lo!!."

Bughh!! Bughh!!

ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang