CHAPTER 51

1.3K 81 2
                                    

Warning!!

Wattpad ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, konsumsi minuman keras, rokok, narkoba, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan kisah tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

MOHON UNTUK PARA PEMBACA, UNTUK PELAN-PELAN SAAT MEMBACA CERITA INI, AGAR MENDAPATKAN SENSASI DAN TIDAK KEPENDEKAN.

SELAMAT MEMBACA!!

Hujan turun terus-menerus dengan deras. Zee kini masih setia duduk berdua dengan Marsha, untuk menyaksikan hujan yang sangat deras itu.

Keduanya hanya saling diam, canggung rasanya. Zee ingin mengatakan sesuatu, tetapi malu untuk mengungkapkan.

Baru kali ini Zee merasakan sikap canggung ketika bersama Marsha.

"Aku pernah dengar, kalau hujan itu romantis."

"Kata siapa, Sha?." Tanya zee.

"Soalnya mereka tetap kembali, walaupun tau rasanya jatuh berkali-kali."

"Bukan hujan yang romantis, tau. Tapi bumi yang terlalu cinta, karena bumi selalu menerima hujan kembali, sekalipun hujan selalu datang dan pergi sesuka hati."

Marsha mengangguk paham.

Di ruangan tengah, anak-anak yang lain sedang di sibuk perbucinan bersama pasangan nya masing-masing.

Zee berjalan ke ruangan tengah bersama Marsha, dengan tangan yang Zee genggam erat-erat.

"Habis darimana, lo?." Tanya ara yang sedang menyandarkan dirinya di bahu chika.

Zee tak menggubrisnya sama sekali, ia hanya mentap Ara sejenak, lalu duduk di samping Flora.

Oniel, Olla dan Aldo sibuk dengan game nya. Mereka main game bareng, atau bisa dibilang War bersama Kathrin, Jessi dan Ashel.

"Lo gak ikutan?." Tanya zee pada ara dan flora.

Flora menggeleng cepat.

"Beberapa hari lagi kita pulang, jadi gue mau ngerasain fulltime disini." Jawab ara.

"Yaelah, Ra. Kita disini masih lama, emang lo nya aja yang nempel mulu sama cewek lo." Ucap aldo ngasal.

"Bener sih, tapi pengen aja ngerasain fulltime Do."

"Udah-udah. Pada tidur, udah malem juga." Ujar freya.

Tanpa membantah, semuanya pun menurut ucapan Freya yang menyuruh teman-temannya tidur.

Saat semua nya sudah tertidur, di tengah malam para teman-teman Zee tidak bisa diam tidurnya, yang dimana wajah Ara di ujung kaki Olla. Tangan Zee menonjok perut Aldo. Badan Flora tertimpah kaki Ara.

Dengan tidur yang seperti itu, mereka bisa saja tidur dengan nyenyak.

Singkat cerita subuh pun tiba, saat hendak terbangun, Zee mendengar langkah kaki dan suara pintu yang terbuka. Karena reflek, Zee membuka matanya untuk memastikan siapa pelaku yang sudah mengganggu tidur Zee.

"Udah bangun?."

Zee melihat sosok itu dengan mata yang samar-samar. Sosok itu seperti sosok perempuan yang mengenakan baju putih.

Agar terlihat lebih jelas, Zee membuka matanya dengan paksa.

"Marsha?."

Marsha tersenyum.

ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang