CHAPTER 72 S2

1.2K 64 11
                                    

Warning!!

Wattpad ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, konsumsi minuman keras, rokok, narkoba, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan kisah tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

MOHON UNTUK PARA PEMBACA, UNTUK PELAN-PELAN SAAT MEMBACA CERITA INI, AGAR MENDAPATKAN SENSASI DAN TIDAK KEPENDEKAN.

SELAMAT MEMBACA!!

"Gue akan bantu lo, Lulu!" Ucap Aldo menunduk hormat.

"Tunggu sebentar! Heii Aldo, bukan kah lo ikut mendirikan Twin Demons bersama Zee? Mengapa sekarang malah berkhianat?!" Bantah Dheo yang masih tidak menyangka.

Aldo hanya senyum sembari menatap Dheo.

"Haha! Lo jangan bercanda, apa lo lupa kalau dia juga anggota pendiri Twin Demons?"

Dheo lagi-lagi tercengang karena baru sadar bahwa Lulu adalah pendiri juga.

"Apa? Bisa-bisa nya gue lupa, ahh sialan!" Batin Dheo.

Lulu hanya tersenyum balik kepada Dheo.

"Lulu dendam kepada Zee, karena Zee sama sekali tidak pernah menjenguk nya disaat dirinya di dalam penjara. Selain itu, Lulu juga merasa kalau dia tidak di perhatikan oleh Zee." Ucap Aldo.

"Hahaha! Bagus, Aldo. Kalau begitu, dengan senang hati gue menyambut lo. Terimalah ini, jaket Zirayo!" Ujar Nino memberikan seragam Zirayo kepada Aldo. "Sampaikan pada Zee. Seminggu lagi di tempat pembuangan mobil bekas, perkelahian antara Twin Demons, dan Zirayo akan segera di laksanakan."

Aldo pun memakai nya dengan santai.

>>>

Di siang hari yang cerah ini, Flora memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah karena mood nya yang tidak bagus.

Flora berpergian di taman sendiri. Tepat disaat Flora sedang bermain ayunan, datang lah Dheo membawa 2 bungkus roti.

"Hei Dheo, cepat kesini!" Ucap Flora menunjuk ayunan di sebelahnya. "Cepat duduk disini."

"A-ahh iya, tunggu sebentar!"

Dheo pun duduk di ayunan sebelah Flora untuk mengobrol.

"Kemarin kita sama-sama tidak beruntung, ya?" Ucap Flora.

Dheo tersenyum.

"Haha, Aldo itu keren, kan!"

"Keren sih, tapi dia menghajar lo, kan?" Balas Dheo menunjuk Flora.

"Lo juga di pukul olehnya, kan?"

"Y-yaa, begitu sih."

"Lo harus berterimakasih kepada Aldo." Ujar Flora.

"Apa? Kenapa, gue harus melakukan itu?" Tanya Dheo terheran, dengan nada bicara yang gugup.

"Karena lo udah merusak upacara pelantikan kapten divisi 3." Jawab Flora. "Kalau Aldo, tidak menghajar lo pada hari itu... lo akan mengalami hal yang lebih seram lagi. Aldo memukul gue, agar dia bisa masuk Zirayo. Tapi, alasan dia masuk kesana sebenar nya bukan untuk menghancurkan Twin Demons."

"Apa?" Dheo masih terheran.

"Ada hal lain yang di pikirkan Aldo." Flora berdiri dari ayunan nya itu. "Sadewa Argani."

"Apa? Sadewa?" Terkejut Dheo.

"Aldo bergabung dengan Zirayo, agar dia bisa menyingkirkan Sadewa. Dan, Aldo bergabung dengan Zirayo, untuk menyelidiki Sadewa juga."

ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang