Warning!!
Wattpad ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, konsumsi minuman keras, rokok, narkoba, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan kisah tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.
MOHON UNTUK PARA PEMBACA, UNTUK PELAN-PELAN SAAT MEMBACA CERITA INI, AGAR MENDAPATKAN SENSASI DAN TIDAK KEPENDEKAN.
SELAMAT MEMBACA!!
Beberapa hari setelah perkelahian antara Twin Demons dan Zirayo... kini Aldo sedang berbaring di kasur rumah sakit, dan terus tidak sadarkan diri.
Ashel yang mengetahui kabar Aldo pun langsung panik menuju rumah sakit pada saat itu. Ashel di beri kabar oleh Dheo, yang memang menyaksikan kejadian tersebut. Tetapi, Ashel tidak ingin dendam kepada Lulu karena sejahat-jahat nya Lulu, itupun tetap Ashel anggap teman nya.
Sembilan raja surgawi Twin Demons, kini sedang berada di ruangan Aldo. Zee menatap nya dengan sangat dalam, dan penuh ke khawatiran.
"Harusnya lo ga begini, Do. Lo bodoh! Lo tuh udah gue anggep kaya adik gue sendiri, tapi kenapa lo gak dengerin ucapan gue sih, Do??" Ucap Zee dalam hati sambil mengelus kepala Aldo.
Di ruangan itu, semua orang menatap Aldo dengan raut wajah yang sedih, dan jarang sekali ada obrolan pun. Bahkan, sepatah kata pun sangat enggan untuk di ucapkan.
Merasa sudah cukup untuk menjenguk Aldo, Zee pun keluar dengan tangan yang di gandeng oleh Marsha. Tidak hanya Marsha, teman-teman yang lain pun datang untuk menjenguk Aldo yang sedang mencemaskan lingkungan sekitar nya.
"Shel, gue sama Zee duluan, ya?" Pamit Marsha.
Ashel hanya mengangguk dan memberikan senyum kepada Marsha, dan Zee sebagai tanda terimakasih karena telah menjenguk nya.
Singkat cerita, diluar rumah sakit. Zee dan Marsha memasuki mobil nya yang terparkir itu. Kini, mereka sedang berada di jalan mencari tempat makan yang enak.
"Zee, aku mau deh punya sepeda kaya kamu. Kayak, kelihatan nya tuh keren banget!" Ucap Marsha meminta kepada Zee.
"Sepeda apa? Fixie?" Tanya Zee.
"Iya, aku mau banget! Nanti setelah makan, bisa nggak kita mampir ke toko sepeda sebentar aja?"
"Bisa dong, apa sih yang nggak bisa untuk kamu."
Mendengar ucapan Zee, Marsha yang mendengar nya pun kini malu-malu, dan membuang wajah nya yang sedang menahan salting nya.
Sesampainya di tempat makan, Zee memesan beberapa makanan, dan minuman untuk mereka berdua.
Dengan perut yang sudah keroncongan, Zee pun langsung memakan makanan nya dengan sangat lahap. Tak peduli walaupun panas, Zee tetap memakan nya dengan sangat cepat.
"Kalau makan tuh pelan-pelan!" Omel Marsha.
"Uhukk!" Setelah di beritahu oleh Marsha, tiba-tiba saja Zee batuk. "Tolong ambilin minum, Sha."
"Kata aku juga apa!!" Omel Marsha lagi, sambil memberi Zee minum.
Zee tak memperdulikan ucapan Marsha, dan terus melahap nya dengan sangat cepat.
Singka cerita, makan pun selesai. Kini Zee dan Marsha sedang menuju toko sepeda yang pernah Zee beli pada saat itu.
"Owh iya, Bunda tadi bilang ke aku, kalau mau jenguk Aldo, jangan pulang saat mau maghrib." Ucap Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]
General FictionMari berlayar bersama ZeeSha Kisah Cinta Anak Sma HANYA FIKSI, DILARANG MENYANGKUT PAUTKAN DUNIA NYATA!!. "kamu janji kan terus sama aku?". "iya janji." zee "Dan Jakarta, Bagiku Bukan Cuma.. urusan wilayah belaka. Lebih jauh dari itu, melibatkan pe...