Warning!!!
Wattpad ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, konsumsi minuman keras, rokok, narkoba, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan kisah tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.
MOHON UNTUK PARA PEMBACA, UNTUK PELAN-PELAN SAAT MEMBACA CERITA INI, AGAR MENDAPATKAN SENSASI DAN TIDAK KEPENDEKAN.
SELAMAT MEMBACA!!
Pada saat itu Advaita mundur beberapa langkah, dan mengatur nafasnya karena situasi yang tidak memungkin kan.
Di posisi ini, Zee jelas menang telak melawan Advaita, karena Advaita hanya mengandalkan cara bertarung nya seperti preman. Tapi tidak dengan Zee, dia memiliki gaya bertarung yang cukup untuk menjadi preman kelas atas.
"ZEE, TANGKAP INI!" teriak Flora melempar seragam khas milik pemimpin Twin Demons.
Zee menangkapnya, dan memakai seragam itu dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Advaita maju lagi dengan benda tajam di tangan nya. Namun, hal itu pun dengan cepat Zee menyadari nya.
"Maju sini," ucap Zee maju sambil mengeluarkan dua buah karambit, dan berjalan dengan senyum seringainya.
Keduanya pun lari saling menyerang, dan Zee berhasil memundurkan Advaita beberapa langkah dengan teknik bermain karambitnya.
Sedangkan Advaita hanya memainkan clurit yang ukuran nya lumayan besar. Namun, itu tidak mampu untuk membuat Zee takut.
Slash!!
Clurit itu mampu mengenai area mata Zee, dan juga mengeluarkan darah yang begitu banyak. Semua orang yang berada di lokasi itupun kaget seketika.
"ZEE!!!!" teriak Marsha menangis.
"Tahan, Sha, Zee pasti bisa ngalahin orang itu. Kalau dia gak bisa, mustahil kan?" ucap Ara menahan Marsha yang hendak berlari ke arah Zee.
Tak hanya Ara saja, teman-teman Marsha pun ikut membantu memegang erat tubuh Marsha.
Zee terduduk sebentar, dan melihat sekitar lingkungan. "Sial! Yang lain jadi heboh hanya karena gue kena luka spele ini," ucapnya dalam hati.
Zee pun kembali menyerang dengan mata kiri yang tertutup. Tidak mungkin bagi diri nya untuk membuka mata sebelah kiri disaat keadaan nya tak membantu.
Swish!
Advaita mengayunkan cluritnya, namun, itu sama sekali tak mengenai Zee.
Zee mendekat, dan sesegera mungkin untuk mencari posisi untuk merobek tubuh Advaita. Karna pergerakan nya yang lincah, Zee pun tak bisa dikenai oleh lawan nya.
Jlebb!!
Satu karambit Zee berhasil ditancapkan di bahu kanan Advaita, dan Zee pun segera mencabutnya dengan paksa.
Dengan begitu, bahu kanan Advaita kini sudah kehilangan sedikit tenaga nya, dan Advaita pun terduduk meringis kesakitan.
"Ini kesempatan gue, gue harus robek bahu sebelah kiri nya dengan cara yang seperti tadi."
Zee berlari ke arah Advaita demgan sangat kencang, karambit pun sudah dikepal keras ditangan nya.
Jleb, swash!!
Keahlian bermain karambitnya sangat mahir, sehingga membuat orang-orang menganga di tempat.
"Aakkk"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]
General FictionMari berlayar bersama ZeeSha Kisah Cinta Anak Sma HANYA FIKSI, DILARANG MENYANGKUT PAUTKAN DUNIA NYATA!!. "kamu janji kan terus sama aku?". "iya janji." zee "Dan Jakarta, Bagiku Bukan Cuma.. urusan wilayah belaka. Lebih jauh dari itu, melibatkan pe...