CHAPTER 44

1.4K 82 2
                                    

Di siang hari ini, Zee sangat bosan berada di kamar yang tidak ada Marsha. Zee benar benar sudah mendalami cintanya kepada Marsha.

"Zee, ke warung Bi Febi, yuk?." Ajak ara yang tiba tiba masuk ke kamar zee.

"Ayoklah! Bosen banget gue dirumah."

Zee pun pergi mengenakan motor. Outfit Zee saat ini hanya mengenakan jaket Parasut dan celana pendek.

Singkat cerita di warung Bi Febi.

"Dateng juga lo. Lama banget gue nungguin lo pada." Ujar aldo.

"Oii, sambutan lo kurang ramah, Lho." Balas ara dengan senyum seringai nya.

"Ckk! Anak sialan." Ketus aldo.

Di warung itu terdapat beberapa anak geng motor lain, selain Twin Demons dan Katakana.

"Owh iya, Zee. Dua orang yang berada di markas kita mau di apain?." Tanya flora tiba tiba.

"Nanti gue pikirin."

"Hah? Dua orang? Apa ada kerusuhan di wilayah kalian?." Tanya steve.

"Iya, ada dua orang yang berasal dari geng Coronilla dan Rosmelia." Jawab olla.

"Kayaknya wilayah kalian kurang penjagaan deh." Ucap maeda.

"Iya, lain kali bakalan di perketat penjagaanya."

Zee bangkit dari kursinya untuk menuju ke bangku luar.

"Apasih menurut lo tentang hidup?." Tanya ara yang juga ikut duduk di samping zee.

"Hidup kita bagaikan lukisan.. lukisan tidak dapat menentukan dirinya sendiri.. karna seluruh dari lukisan itu, semua pelukis nya lah yang menentukan. Dan kita ini lukisan, semua tujuan hidup kita sudah di tentukan oleh sang maha Allah Swt, tujuan hidup kita sederhana.. innalilahi wainnailaihi razi'un.. kita di ciptakan oleh Allah, dan kita akan kembali kepadanya. Sederhana. Allah menciptakanlu karna cinta dan allah memanggil lu karna rindu." Ujar zee.

"Boleh juga."

"Owh iya, gue denger denger sekolah kita bakalan ngebangun sekolah paket, ya?." Tanya zee.

"Iya. Tujuannya buat ngejar ijasah, sih."

"Bakalan banyak paruh waktu nih." Ucap oniel yang baru saja datang.

"Hah? Paruh waktu? Apa ituu?." Tanya olla.

"Bodoh! Paruh waktu itu orang orang yang bisa aja lebih tua dari kita. Dia sekolah buat ngejar ijasah, waktu belajarnya juga cepat ketimbang kita yang murid penuh waktu."

"Kayaknya kita bakalan sering ribut sama dia deh, Ra." Ujar zee.

"Seru dong kalau gitu." Balas oniel.

"Ribut mulu pikiran lo, ga cape apa?."

"Gue semakin di pukul, malah semakin semangat. Ra." Balas oniel.

"Terserah lo deh."

Sekitaran jam 4 sore, warung Bi Febi pun sudah sepi, hanya ada Zee dan Razky yang masih berada di sana.

"Zee, kalau gue mati pas di pertarungan, tolong kuburin gue dengan layak, ya?."

"Bicara apasih lo! Kita semua bakalan berlayar dan menjadi yang terkuat di antara geng lain."

"Hahaha. Semoga, ya?!."

"Gue pulang dulu, duluan." Pamit zee.

"Hati hati!."

Sampailah Zee dirumah.

"Bund, Toya mana?." Tanya zee.

"Di kamarnya mungkin."

ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang