CHAPTER 84 S2

1.1K 62 17
                                    

Warning!!

Wattpad ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, konsumsi minuman keras, rokok, narkoba, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan kisah tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

MOHON UNTUK PARA PEMBACA, UNTUK PELAN-PELAN SAAT MEMBACA CERITA INI, AGAR MENDAPATKAN SENSASI DAN TIDAK KEPENDEKAN.

SELAMAT MEMBACA!!

Dug! Dug! Dug!

Terdengar suara benturan kepala ke tembok dari salah satu ruangan. Chika yang baru saja datang pun penasaran, dan panik.

Tak pikir lama, ia pun menghampiri sumner suara tersebut.

Klekk.

Pintu Chika buka, dan terdapat Ara yang sedang diri dengan tatapan kosong sambil membenturkan kepala nya ke tembok. Tentu Chika sangat panik, dan langsung membawa Ara ke tempat tidurnya.

"Kamu kenapa si, Ra?" Tanya nya sambil menidurkan Ara.

Kini kepala dan wajah Ara terdapat noda darah yang ia hasilkan dari benturan tembok itu. Chika panik, takut serta khawatir. Tak pikir lama, Chika pun memanggil dokter untuk memeriksa kepala Ara yang mengeluarkan darah.

"Dok, tolong! Periksa kepala nya sekarang." Pinta Chika kepada dokter.

Dokter pun mengangguk, dan langsung memeriksa kepala Ara.

"Gimana dok?"

"Kepala nya lumayan mengluarkan banyak darah, sehingga pasien ditetapkan disini dan harus banyak istirahat. Tenang saja, ini bukan luka serius. Jangan biarkan pasien banyak pikiran, dan beri dia makanan yang sehat."

"Baik dok."

Dokter pun keluar dari ruangan Ara, dan beranjak ke ruangan selanjutnya.

"Kamu kenapa Ra? Cerita, jangan kaya gini dong." Tanya Chika menahan tangisnya.

"Chik, aku gagal Chik." Jawabnya sambil menangis.

"Apa Ra? Gagal kenapa? Tolong jawab serius, jangan buat aku penasaran gini."

"Zee udah ketemu, dan selama 1 tahun ini dia jadi orang yang gelap mata. Banyak kriminal yang dia lakukan, dari bunuh membunuh dan mengkonsumsi narkoba. Pada saat itu, dia sangat meraskan penderitaan. Di tinggal Marsha, dan teman-teman juga yang ninggalin dia selama nya." Balasnya sambil menangis lagi. "Aku gagal, Chik."

"Gak! Kamu gak gagal, tolong tenang dulu Ra. Kamu istirahat dulu aja, okkey? Jangan banyak pikiran dulu untuk saat ini, kamu mau lekas sembuh kan?"

Ara mengangguk.

"Yaudah, sekarang kamu istirahat. Aku bakal bangunin kamu nanti."

"Janji?"

"Janji." Balas Chika sambil menautkan jari kelingkingnya.

Ara pun memejamkan matanya, dan langsung tertidur.

Ketika mendengar nama Zee, Chika langsung teringat kepada Marsha yang selalu menangis ketika bercerita tentang Zee.

•°•°•

"Chik, gue kangen Zee. Dia kemana sih? Gue pengen banget ketemu dia." Ucap Marsha menangis pada saat telponan dengan Chika.

ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang