Marsha berlari dengan penuh keheranan, ia dari tadi hanya melamun dan tidak mendengarkan apa yang guru omongin.
"Freya!!." panggil marsha berlari ke arah freya. "Ini lagi ada apa sih?."
"Loh, kamu gak denger pas dari tadi jamkos di umumin?." ucap freya.
"Umumin? Apaa?." tanya marsha dengan penasaran nya.
"Ngelamun aja, Marsha. Siang ini ada seleksi cerdas cermat di aula."
"Cerdas cermat?." heran marsha.
"Iyaa!! Yuk."
"Kamu duluan aja deh."
"Owh yauda, dah."
Freya pun pergi meninggalkan Marsha di tengah keramaian.
"Araa!."
"Marsha?."
"Soal kemarin lo udah bilang belum ke Zee?."
"Udahh."
"Terus apa katanya?."
"Owh, sama Yes, Gitu" jawab ara dengan antusias.
"Beneran?." ucap marsha. Ara mengangguk. "Terus sekarang dia dimana?."
"Tuh lagi ikut seleksi cerdas cermat." jawab ara.
"Zee?."
"Iyaa, wakil kelas 10, Ipa 1. Dah ya sha, gue ke toilet dulu."
"Iyaa."
Seminggu setelah lebaran Zee dan Marsha sempat ada masalah sedikit dan membuat kedua nya saling bertengkar.
Ara sebagai teman baik Zee dan Marsha pun diminta untuk menjelaskan alasan Marsha kepada Zee.
Flashback on
*Seminggu setelah lebaran.
"Haii Marsha!."
"Haii, ada apa kesini?." tanya marsha.
"Nggak, aku cuman mau kasih ini aja sih. Semoga kamu suka ya!." ucap orang itu memberi marsha sebuah boneka beruang dan satu batang coklat.
"Tumben banget Bal. Btw makasih ya?."
"Iya sama sama, asal buat Marsha mah Ikbal beliin apapun itu."
Marsha tersenyum.
Orang itu adalah Ikbal, seseorang yang juga menyukai Marsha namun terhalang oleh Zee.
Zee yang melihat dari kejauhan pun langsung memutar balikan motornya dan memilih untuk pergi, padahal dari setelah lebaran Zee belum bertemu dengan Marsha.
Dua minggu kemudian.
Marsha kini sedang berjalan ke tukang fotocopy. Saat di tempat, ia bertemu dengan Ara yang juga sedang berada tukang fotocopy.
"Raa!." panggil marsha.
"Owh, Marsha. Kenapa?."
"Si Zee apa kabar?."
"Baik, lo bukan nya sering telpon telponan?." tanya ara.
"Udah lama ngga! padahal dulu hampir tiap malem telponan, ngomongin hal yang ga penting." jawab marsha, ara tertawa kecil.
"Si Zee mah emang suka bahas yang ga penting."
"Tapii... kenapa dia jadi kaya ga peduli gitu, Ra? Jadi jauh." ujar marsha dengan wajah yang melas.
"Nggak tau ya, tapi kalau soal itu mah Zee pernah bilang. Jangan ganggu Marsha, Marsha udah pacarnya Ikbal."
"Ckk!! Haduuh, lo tolong bilangin ya ke dia?." kacau marsha karna zee berprasangka buruk ke padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]
General FictionMari berlayar bersama ZeeSha Kisah Cinta Anak Sma HANYA FIKSI, DILARANG MENYANGKUT PAUTKAN DUNIA NYATA!!. "kamu janji kan terus sama aku?". "iya janji." zee "Dan Jakarta, Bagiku Bukan Cuma.. urusan wilayah belaka. Lebih jauh dari itu, melibatkan pe...