CHAPTER 54

1.2K 84 4
                                    

Warning!!

Wattpad ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, konsumsi minuman keras, rokok, narkoba, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan kisah tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

MOHON UNTUK PARA PEMBACA, UNTUK PELAN-PELAN SAAT MEMBACA CERITA INI, AGAR MENDAPATKAN SENSASI DAN TIDAK KEPENDEKAN.

SELAMAT MEMBACA!!

Di Bandung, Zee terpaksa berhenti, karena ban nya mobilnya yang bocor. Zee sekalian istirahat sejenak di Rest area yang berada di kota Bandung, atau biasa di sebut Rest Area KM 147 A, yang buka 24 Jam.

Saat itu pukul 01:23. Di tengah malam yang dingin itu masih sangat ramai orang-orang yang lewat, bahkan kupu-kupu malam pun sering menampakan dirinya.

*cari aja kupu kupu malam di aplikasi Tktk, hehe.

Chika menarik tangan Ara ke sebuah tempat yang tidak jauh dari teman-temannya.

"Ini apa?." Tanya chika sambil menunjukan benda yang di ambil oleh kathrin.

Ara pun tercengang ketika melihat benda yang ia simpan di dalam jaketnya, malah beralih di pegang oleh Chika.

Ara tak menjawab sama sekali pertanyaan Chika. Ara hanya terdiam bengong menatap benda itu.

"Jawab aku! Jangan diem aja!!."

"Kamu dapat darimana barang itu?." Tanya ara.

"Kamu gak perlu tau aku dapat barang ini darimana! Kamu cukup kasih tau aku kegunaan barang ini!."

"Tolong balikin, itu bukan punya aku aja."

"Penting banget kayaknya? Ada apa sih dengan barang ini? Sampai-sampai kamu menjaganya??."

"Ya, karena ini titipan!!." Jawab ara menstabilkan emosi nya yang sudah naik.

"Titipan? Titipan siapa kalau boleh tau?."

"Rewel!! Ambil lah sesuka hatimu."

Setelah melontarkan kata-kata itu, Ara pun pergi kembali ke Zee dan teman yang lainnya.

Chika yang mendengar ucapan Ara langsung menahan tangisnya, pasalnya ia tidak pernah melihat Ara semarah ini. Chika pun langsung memasuki mobil Aldo dengan perasaan yang kacau.

Singkat cerita, perjalanan pun di lanjut. Setibanya di Jakarta, Zee merasa senang karena akhirnya bisa pulang dengan selamat, walaupun tidak lancar.

Di depan rumah Zee.

"Yang langsung mau pulang, silahkan ambil motor-motor kalian!!."

Semuanya mengangguk.

"Kamu pulang sama aku."

"Gak usah! Aku minta jemput sama sepupu ku." Jawab chika dengan mata yang sembab.

Selama perjalanan itu, teman-teman Chika tidak menyadari kalau Chika menangis di dalam mobil.

"Loh, Chik! Kok mata lo sembab gini? Lo nangis?."

ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang