CHAPTER 95 S2

1.2K 75 18
                                    


Warning!!!

Wattpad ini mengandung muatan dewasa seperti kekerasan, konsumsi minuman keras, rokok, narkoba, dll. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan kisah tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

MOHON UNTUK PARA PEMBACA, UNTUK PELAN-PELAN SAAT MEMBACA CERITA INI, AGAR MENDAPATKAN SENSASI DAN TIDAK KEPENDEKAN.

SELAMAT MEMBACA!!

Di lokasi utama, hampir selesai untuk melawan bawahan Advaita. Preman pasar memang tak bisa diragukan soal jumlah orang-orang nya. Semakin banyak yang jatuh, semakin banyak juga yang datang.

Memang butuh waktu berjam-jam untuk menghabisi orang-orang yang di lokasi utama itu.

Setelah lama nya mencari Zee, kini Flora pun sudah sampai ditempat Zee, Flora sendiri bergidik ngeri melihat keadaan Zee yang sudah berlumuran darah.

Flora tak tau kalau itu darah siapa, karena dua-dua nya sudah dilumuri oleh darah.

"Sial, darah siapa yang ada dibadan mereka? Kalau darah Zee, gak mungkin! Apa sekuat itu Advaita?" gumam Flora.

"Apa yang harus gue lakuin? Diam bersembunyi gini aja gak aka mungkin!"

>>>

Ditempat lain, seseorang bersandar ditembok toko. "Ah, melelahkan. Kekuatan lo memang gila, ya?" ujar orang itu.

"Gue gak akan bikin lo bangun lagi, sialan!"

Duakk!!!

Bugh!!!

Satu tendangan dan pukulan memakai tongkat baseball dari Ara berhasil membuat orang itu pingsan.

"Ahh, akhirnya selesai juga setelah 2 jam berlalu ini," ucap Ara dengan nada lelah nya.

"Gue harus cepat-cepat nyusul Flora!"

Ara pun berlari, dan meninggalkan tempat ia bertarung tadi untuk menyusul Flora.

Kini Olla, Jason dan Dheo berhasil membawa Marsha keluar dari rumah Advaita. Beberapa anak buah Advaita berhasil mereka kalahkan.

Karena sudah berhasil membawa Marsha, kini sudah waktunya bagi mereka untuk ke tempat Zee dan yang lain nya.

"Dheo, lo bisa jalan, kan?" tanya Olla.

Dheo mengangguk.

"Bagus! Lo berdua bawa Marsha ke tempat Zee, gue bakal liat situasi dan keadaan di depan."

"Yaudah, hati-hati, dan jangan sampai mati ditempat." kata Dheo.

"Gak usah ngawur, gue ini Olla!"

"HAHA!"

Olla pun pergi meninggalkan Jason dan juga Dheo. Kini mereka hanya ada empat orang untuk menyusul ke tempat Zee.

"Ayo Sha, gue antar lo untuk ketemu sama Zee." ucap Dheo.

Marsha mengangguk, "iya, terimakasih."

Dheo tersenyum.

"Oii, ada rombongan cewek-cewek disana." ucap Jason.

Dheo dan Marsha pun mengerutkan dahi nya kebingungan.

"Itu kan..." batin Dheo.

"MARSHAAA, GUE KANGEN SAMA LO!!!" teriak seorang perempuan dengan sangat kencang, hingga membua teman-teman nya marah.

ZeeSha (Aku Kamu Dan Samudra) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang