Yang dateng pas Annual Ball sebenernya ya itu itu aja...
Cuma karena Hongjoong, Jongho sama Sanha kemarin sempet ke bar. Mereka jadi ngenalin 2 muka familiar.
Rano sama Romin, alias Eros.
Biarpun udah saling ngobrol, Hongjoong sama Jongho ga bisa seenaknya langsung mingle sama mereka, karena nanti bisa nimbulin kecurigaan kenapa tiba-tiba mereka bisa kenal?
Makanya, di antara mereka bertiga, akhirnya yang maju ya Sanha. Soalnya Sanha udah ketemu Rano duluan di acara lelang kemarin.
Ga kayak kemarin yang datengnya berdua sama Xiaojun, Sanha nyamperin Rano yang lagi ngobrol bareng Romin, sementara orangtua mereka pergi buat mingle sama orang lain.
Dari jauh, Hongjoong ngeliatin Sanha yang ngobrol bareng dua orang itu. Memastikan aja kalo ga ada obrolan aneh-aneh antara mereka bertiga.
Seonghwa sadar kalo suaminya merhatin mereka bertiga, jadi dia nanya, "mau samperin Sanha?"
"Ga. Ga perlu." Hongjoong nahan suaminya yang udah mau jalan ke sana, "let's pretend we don't know each other." dia megang tangannya Seonghwa buat jalan ngejauh dari sana
--^^--
Ngeliat Hongjoong malah ngejauh dan ga pura-pura nyapa dia sama sekali setelah beberapa hari yang lalu dia nemuin kalo nama perusahaan keramiknya dicatut secara ilegal sama oknum ga bertanggung jawab, Rano sempet bingung
Cuma dia mikir, mungkin cowok itu mau info soal mereka kenal satu sama lain tuh ga keendus siapa-siapa di sini.
Jadi, yaudah..
Lagian, ada hal yang lebih penting kok.
"So... Kalian masih nyari Venus kan?"
Romin ngelirik cowok blonde yang tiba-tiba nanya gitu ke Sanha. Tapi dia diem doang, ga nanya apa-apa.
Si cowok jangkung itu ngangguk, "Kita udah tau dia siapa, tapi kita butuh ngobrol--"
"Why don't you just ask me, then?" Romin motong balesan Sanha
Sanha ngeliatin Romin, "Karena kamu paling tau semuanya soal Venus?"
Si cowok blonde ketawa pelan dan megang pundaknya Romin terus ngomong ke Sanha, "I know you already found out about his identity, Sanha.."
Sanha naikin alisnya, "Yakin banget diliat-liat"
"Of course" Rano ngebales, "orang kayak kamu dan temen-temenmu, bukan sembarang orang. Kalian pasti punya orang khusus buat nyari tau segala macem informasi yang kalian butuhin kan? It's only natural for you all to find out Romin's identity"
Karena berasa kayak di'kulitin sama nih cowok blonde, Sanha akhirnya cuma bisa diem tanpa ekspresi. Dia mikir cara respon paling pas tuh apa.
Dan akhirnya dia milih buat ketawa pelan, "of course. Masa iya kita turun ke medan perang tanpa bawa senjata. Agak bodoh dong namanya.."
Rano senyum tipis, "I know you want something from us." dia ngomong lagi to-the-point, "so what if we help each other?"
Sanha naikin alisnya, "Oh? Kirain abis ngomong panjang lebar soal kami yang 'ga mungkin isinya orang-orang biasa doang', kalian ga bakal percaya sama kita."
"I haven't trust you yet." Rano ngasih tau, "tapi ada hal yang menurut kita lebih urgent untuk dibahas dibanding kepercayaan."
"Sure. Tell me."
Rano ngeluarin kartu nama dari kantongnya dan ngasih kartu itu ke Sanha, "here.. I need your help with this. Check that out when you are home."
Sanha ngeluarin kartu namanya juga dan ngasih ke Rano, "okay."
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Upaya Parenting Wagu (P1H, Aespa, Epex, ATBO, Tri.be)
Fanfiction"MAMAKU JAGO NEMBAK!" "MAMAKU BISA BAWA MOBIL BALAP!" "MAMAKU CAKEP!" "....mamaku gula darahnya rendah" Kelanjutan dari Urusan Penerus Warisan. Menjalani kehidupan bawah tanah dengan tambahan bocil-bocil gemoy nan chaotic :)) WARNING! 🔴DLDR 🔴LGBTQ...