Ch.17 - Putus

1.3K 97 9
                                        

"Sudah mau pulang ?"

Yunho berhenti ketika seorang pria menghadang jalannya. Itu dia, Song Mingi, pria itu berdiri di depan Yunho dengan setelan serba hitam persis seperti seseorang yang akan pergi melayat. Jas kulit hitam, kaus hitam, celana hitam, dan juga satu lagi, kacamata hitam. Yunho jadi bertanya-tanya apakah Mingi bisa melihat dengan jelas di malam hari dengan kacamata segelap itu. Aneh.

"Butuh tumpangan ?" tawar Mingi, ia membuka kacamata hitamnya lalu mengaitkan benda itu di perpotongan dada. Sok tebar pesona, pikir Yunho.

"Tidak, terima kasih."

Pria itu memasukkan kedua tangan kedalam saku celana angkuh. "Ngomong-ngomong, aku datang kesini untuk bertemu dan mengantar bajumu."

Yunho menadahkan tangan. "Berikan padaku."

"Ada dimobilku."

"Ambil dan berikan padaku sekarang."

"Bagaimana dengan bajuku yang kau pinjam ? Aku harap kau tidak lupa kalau itu masih milikku."

Oh, ayolah, seseorang dengan dompet tebal seperti Mingi mempermasalahkan sepotong kemeja putih sangatlah tidak adil. Yunho yakin Mingi masih bisa membeli kemeja yang jauh lebih mahal dan jauh lebih bagus dari yang ia pinjam. Yunho bukan tidak ingin mengembalikan baju itu, hanya saja ia belum punya cukup waktu untuk memikirkan soal itu.

Yunho bersumpah ia sudah berencana akan mengirimkannya lewat paket akhir minggu ini.

"Aku akan mengirimnya kerumahmu besok sore."

Mingi menggeleng. "Hmm, tidak mau, aku mau sekarang, right now. Asal kau tahu, itu mahal."

"Tsk, aku bersumpah aku tidak akan menjualnya, bajumu masih dalam keadaan rapi dan sudah aku cuci dengan bersih," tegas Yunho mulai kesal.

"Bagus, berikan padaku kalau begitu."

Yunho merotasikan bola mata. "Kau serius ? Sudah aku bilang aku akan mengirimnya ke rumahmu besok. Aku tidak mungkin membawanya ke tempat kerja, tentu saja bajumu ada dirumah sekarang."

"Nah, tepat sekali. Bukankah kau baru mau pulang sekarang ? Aku akan memberimu tumpangan sampai rumah, sekaligus mengambil bajuku."

"Baiklah, ayo."

Yunho menyerah. Yunho rasa Mingi akan terus menerornya setiap waktu kalau kemeja itu tidak segera ia kembalikan. Setelah ini Yunho berjanji pada dirinya untuk tidak akan berhubungan lagi dengan pria bernama Song Mingi itu selamanya.

 Setelah ini Yunho berjanji pada dirinya untuk tidak akan berhubungan lagi dengan pria bernama Song Mingi itu selamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau harus ikut sampai depan apartemenku ?"

Yunho berkacak pinggang pada Mingi yang sedang mengekor dibelakangnya. Mereka sudah sampai digedung apartemen Yunho. Awalnya Yunho sudah meminta Mingi untuk menunggu dibawah sembari ia masuk ke dalam rumah mengambil barangnya, namun pria itu menolak. Mingi memaksa untuk ikut, pria itu memperlakukan Yunho seolah-olah takut ia akan menipunya dengan barang palsu.

Desire || Woosan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang