𝟬𝟴𝟵 ‣ 𝙅𝙪𝙨𝙩 𝘽𝙚𝙛𝙤𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝘿𝙪𝙚𝙡

4 2 0
                                    

TERHENTI tangisan Ellia saat suara itu muncul di corong telinganya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TERHENTI tangisan Ellia saat suara itu muncul di corong telinganya. Saat kedua-dua tangannya dialihkan daripada menutupi wajahnya, penglihatannya jadi berbintang-bintang buat seketika sebelum kembali seperti sedia kala.

"I know... You should be hating me now."

Suara yang didengarinya tadi kedengaran lagi, membuatkan Ellia menatap lama skrin komputernya yang masih hitam. Apa ini? Adakah dia sudah gila?

Sedetik kemudian, skrin komputernya kembali berwarna. Karakter Aelice kini berada di arena Duel, lokasinya bertempat di Night Frost Town. Di hadapan Aelice, berdiri satu karakter yang sangat tidak asing pada Ellia meskipun baru pertama kali dia hadapi hari ini.

Vinci, karakter penuh sejarah milik CL.

"How... How come?" soal Ellia dengan nada perlahan, cuba menyembunyikan kenyataan yang dia baru selesai menangis.

"Thanks to my gut feeling, I guess... Aku panjangkan tempoh invitation tu, and on the newly setup, it would expire at 8.30 p.m. Dan tolong... Berhenti menangis."

Ellia mendengus kecil. "Saya tak nangislah... But well, habis tu, kenapa lambat sangat nak terima request saya?"

CA, Crowner, Empire dan Rel menghela nafas perlahan. Yalah, dia memang tidak menangis pun... Air mata dia itu jatuh dari langit.

CL yang tidak berada di situ sewaktu itu pun tahu pembohongannya. Daripada intonasi Ellia yang tertahan-tahan nadanya, dia boleh agak Ellia pasti baru habis menangis. Namun demi menjaga air muka gadis itu, sebaiknya dia beralah sahaja.

"Erm, pasal tu... Blame it on the server. Lagging tak tentu pasal... Takkan salah aku pula, kan?"

"Your fault, saya salahkan awak. Awak yang salah."

Mendengar kata-katanya itu, tawa kecil CL meletus di talian seberang. "Fine, salah aku. Aku yang bersalah kalau server tu buat hal... Yes, it's all my fault."

"I hate you."

Senyap sebentar.

"Aku... Tahu. Memang patut pun kau benci aku, kan aku dah cakap tadi..."

"You left me on read."

Kali ini, CL mengeluh. Dia tahu, dia memang tidak boleh membuat sebarang alasan bagi hal yang satu ini.

"I was wrong."

Ellia mengetap giginya. "Lepas tu, awak buat statement untuk bersihkan nama saya. Just who in the world do you think you are, PK of VRS?"

"You said it already, Sofie. PK of VRS, that's who I am. Aku yang kenalkan VRS kepada kau, aku bertanggungjawab kalau ada apa-apa jadi dekat kau dalam VRS. Kau tak ada kaitan pun dengan masalah aku tu, my lady... You only learnt about it and suddenly you dragged yourself into the mudtrying to fix the whole thing for other people's sake."

𝐕𝐄𝐑𝐒𝐔𝐒 | 𝑹𝒆𝒗𝒂𝒎𝒑Where stories live. Discover now