MENAPAK masuk ke dalam Lilithe Auditorium, Ellia merasakan kakinya sedikit longlai. Serius, dia masih tidak terbiasa dengan tempat seperti Lilithe Auditorium ini walaupun sudah pernah menginjakkan kaki ke Cavanaige Auditorium sebelumnya yang jelas-jelas jauh lebih mengagumkan jika dua tempat tersebut dibandingkan... Sejak matanya dihidangkan bangunan Lilithe Auditorium dari luar tadi, entah sudah berapa kali agaknya dia menelan liur. Walaupun wajahnya kekal terlihat tenang, sejujurnya hati kecilnya tidak henti-henti menyerukan rasa takjub sehingga kini.
Hanya demi menjaga air muka sendiri, Ellia tidak berani menunjukkan ekspresi berlebihan. Didikan tegas daripada keluarga Lawrence dan Jennings yang berakar umbi dalam dirinya benar-benar memberi kesan kepada dirinya. Sampaikan dia mampu menayangkan ekspresi wajah beku meskipun hatinya teruja atau takjub akan sesuatu. Buktinya, seperti sekarang ini.
"Kakak..." Sun menggoyangkan lengan Ellia dengan kening yang bertaut rapat. "Kakak rasa tak selesa ke?"
"Hah?" Ellia terkebil-kebil mendengar soalan itu.
Langkah semua orang terus terhenti sebaik Sun bertanyakan soalan tersebut. Pandangan penuh kebimbangan mereka semuanya dipusatkan pada Ellia.
Ellia jadi tidak selesa pula dibuatnya. Tangan kirinya naik mengusap-usap tengkuknya sebelum dia menggeleng perlahan.
Airika yang teliti memerhatikan tindak-tanduk sepupunya itu lantas melepaskan keluhan lemah sebaik mengesan sesuatu. Dia melangkah mendapatkan Ellia dengan gaya jalan yang teratur dan elegan. Sebaik berdiri di hadapan Ellia, dahi gadis itu dijentik kecil, membuatkan Ellia meringis kesakitan.
Dengan matanya dikecilkan, pandangan Ellia menikam wajah Airika. Rasa tidak puas hatinya terlukis jelas di wajah itu.
"What's with the flick?"
"Kaulah... Forget all the useless manner we've learnt before, can't you? Dekat sini, tak ada aturan adab Lawrence dan Jennings... You can act freely according to your will."
Terkedip-kedip mata Ellia. Rasa tidak puas hati yang terpeta pada wajahnya tadi lenyap sudah tika ini. Apa yang tinggal cumalah raut kosong yang sukar ditafsirkan.
"Kau..."
Jeda. Ellia sendiri bingung mahu mengatakan apa. Sudahnya, dia menutup bicara begitu sahaja.
"You know, after all, kita berdua dibesarkan dengan aturan yang sama. Naturally, aku boleh faham kau... Sebab aku pun dulu macam kau. Tak berani nak jadi expressive, tak bagi reaction... But at last, what was all that for? Tak ada maknanya pun... No expression, no reaction... Akhirnya cuma kena label sombong, Ice Queen, face-paralyzed, and etcetera. Tak adanya orang nak fikir yang kita ni berdisiplin atau beradab dengan sikap Lawrence dan Jennings tu. We'll only be seen as the sick one, the weird one, and you know, be given all the bad names people used on the outcasted ones."
YOU ARE READING
𝐕𝐄𝐑𝐒𝐔𝐒 | 𝑹𝒆𝒗𝒂𝒎𝒑
Teen Fiction❝Every hurdle that comes my way, I will face it and get stronger.❞ ―𝐄𝐋𝐋𝐈𝐀 ★。+゚☆ ══════════════════ ☆゚+。★ Terlahir sebagai anak pasangan jutawan dan menjadi sebahagian daripada keluarga besar Lawrence dan Jennings yang cemerlang dari segi akadem...