Kevan mengamati ekspresi Anya saat wanita itu terlelap tidur. Padahal biasanya Kevan yang selalu lebih dulu terkapar setelah bercinta. Tapi kali ini giliran Anya.
Anya mengaku kalau seharian ini dia berinisiatif beres-beres penthouse sebesar ini sendirian. Pantaslah Anya sudah langsung lelah dan terkapar di permainan pertama. Padahal Kevan sudah melarang Anya untuk tidak mencoba beres-beres rumah sendirian. Kevan pasti akan ikut serta beres-beres saat libur. Tapi Anya tak bisa diam makanya dia beres-beres sendiri.
Dengkur halus Anya sedikit membuat Kevan geli. Jarang-jarang melihat Anya seletih dan selelap ini. Pelan-pelan, Kevan mengurai rambut Anya, mengusap pipi wanita itu dengan jempolnya. Lalu dia daratkan bibirnya sejenak pada bibir istrinya itu, sebelum akhirnya dia putuskan untuk beranjak.
Berita yang dibawa Joseph begitu tiba-tiba dan mengejutkan hingga Kevan terus memikirkan itu. Dia bahkan langsung melakukan test DNA untuk mencocokkan apakah memang bayi Erleen yang tak dia pedulikan selama ini adalah bayinya. Malam ini, dia pun memutuskan untuk melihat langsung ke rumah sakit; melihat apakah memang ayahnya selalu bermalam di kamar inap ibunya.
Selama ini, Kevan adalah saksi bisu dari dinginnya hubungan antara ayah dan ibunya. Mana pernah Kevan merasa hormat pada ayahnya itu jika bukan untuk formalitas. Kevan juga mengabaikan ibunya karena terlalu bodoh. Jika ayahnya tiba-tiba menyesal dan menaruh perhatian pada ibunya, lantas, mengapa ayahnya sengaja membuat ibunya bunuh diri karena keputusannya menikahi Erleen?
Benar-benar tak bisa dimengerti, dan Kevan terlalu sibuk untuk terus memikirkan itu. Tapi dia tak bisa mengabaikan karena dia tak akan bisa tenang sampai semuanya jelas.
Usai mandi dan mengenakan pakaian, Kevan mencari jaket tebal yang bisa menjaga tulangnya dari dinginnya angin malam. Tak lupa dia memakai sarung tangan, kemudian helm fullface. Sebelum pergi, dia sempatkan melihat Anya yang masih lelap. Dia harus memastikan Anya benar-benar tidur karena dia tak ingin Anya mencurigai hal-hal yang masih belum bisa Kevan beritahu padanya.
Sejurus kemudian, Kevan sudah berada di atas mogenya, bersiap menembus dinginnya suhu malam dengan mogenya itu.
Ada yang harus dia pastikan dan dia lihat sendiri. Kalau bukan malam ini juga, dia tak akan tenang.
Sesampainya di rumah sakit dan memarkirkan motornya di basemen, Kevan segera melepas helm sebelum masuk dengan mengandalkan lockcard VIP miliknya. Beberapa saat menyusuri heningnya selasar, Kevan akhirnya sampai di kamar inap ibunya.
Pelan-pelan, Kevan membuka pintu kamar inap ibunya. Melihat hanya ibunya yang berbaring di kamar, senyum miring Kevan kian terbit. Sepertinya apa yang dikatakan kakeknya memang hanya omong kosong. Tak mungkin Martin sialan itu meluangkan waktu berharganya hanya untuk bermalam di kamar inap wanita yang tak pernah dia hargai selama ini.
Untuk seorang Martin, lebih masuk akal untuknya menghabiskan waktu bersama pelacur jika bukan dengan istri keduanya.
Kevan lantas masuk ke kamar ibunya, berjalan menghampiri hospital bed tempat ibunya berbaring. Hawa yang tak biasa di dalam kamar ini tak ayal membuatnya mengernyit hingga suara seorang pria menyadarkan dirinya bahwa ternyata ibunya tidak sendirian di sini.
"Ini sudah terlalu larut untuk seseorang mengunjungi pasien."
Kevan sontak menoleh ke belakang, mendapati seseorang berbaring di sofa dengan sebelah lengan diletakkan di atas matanya. Kemeja yang masih rapi dalam rompi, serta celana panjang kasual yang dikenakannya membuat Kevan bertanya-tanya; apa pria itu benar-benar tidak pulang?
"Kau tidak membuat istrimu berprasangka negatif karena pergi keluar dini hari begini, 'kan?"
Kevan menghadapkan tubuhnya secara sempurna ke arah sofa itu, menatap datar pria yang masih berbaring di sana tanpa melihat Kevan.
![](https://img.wattpad.com/cover/360904538-288-k59800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet Pervert
Romance"Aku tidak akan memberimu pilihan. Mau tidak mau, kau harus menikah denganku." ---------- Anya mendedikasikan dirinya untuk menjadi detektif swasta yang berfokus memata-matai kasus perselingkuhan. Suatu malam, Kevan sang CEO yang sedang naik daun t...