Delapan Belas

11.6K 508 1
                                    

"Ann?"

Anya menoleh begitu mendengar seseorang memanggil namanya. Pria muda berkacamata yang gagah dalam setelan jas dan mantel musim dingin itu datang bersama para anak buahnya. Wajahnya terlihat takjub dan bingung. Dia lepas mantel musim dinginnya, menyerahkannya pada salah satu anak buahnya. Kemudian menyuruh mereka pergi.

"Aku terkejut melihatmu di sini setelah sekian lama."

Jasver Wilson, adalah kaki-tangan Thomas yang diramal akan menggantikan kedudukan Thomas kelak. Dia lebih tua tujuh tahun dari Anya, dan seumuran dengan Kevan. Bisnis legalnya adalah bisnis minyak nabati, dia menjabat sebagai CEO di perusahaan besar itu. Bisnis gelapnya, yaitu sebagai kaki-tangan mafia.

Saat kecil, Jasver sangat akrab dengan Anya. Jasver menjaga Anya, seakan-akan Anya adalah adiknya. Seiring mereka dewasa, hubungan mereka justru merenggang. Tentu saja masalahnya bukan ada pada Jasver, karena Jasver masih menganggap Anya sebagai sosok yang penting. Masalahnya ada pada Anya yang menjauh tanpa pernah memberi alasan kenapa dia harus menjauh.

Sebenarnya, Anya hanya tak nyaman dengan Jasver. Sejak dulu Anya besar di antara orang-orang aneh, dan Jasver adalah salah satu dari orang-orang aneh itu.

Anya dewasa sambil menelan olok-olok bahwa dia adalah anak pungut karena kulitnya yang berbeda dengan kulit orang tuanya. Tentu saja Anya tak pernah menghiraukan itu, namun pembullyan yang diterimanya semakin parah saja setiap harinya. Hingga ketika Jasver tahu soal itu, semua orang yang pernah membully Anya, mendadak menghilang sejak hari itu.

Kakek Anya, ayah Anya, dan juga Jasver, adalah orang-orang yang terlibat dalam bisnis mafia. Sebaik apa pun mereka menunjukkan senyum ramah, mereka tetap hanya orang-orang mengerikan. Karena itulah, Anya memilih hidup damai bersama Raymond dan Nadia yang bisa dibilang sangat normal sebagai orang biasa. Naasnya, mereka berdua justru malah lebih buruk dari orang-orang mafia itu.

Anya seperti ditakdirkan untuk hidup bersama orang-orang bermasalah di kala dirinya juga mengemban masalah yang tak kalah remeh.

"Apa kabarmu, Ann?"

"Aku baik," balas Anya, berusaha tersenyum. "Sudah lama tidak melihatmu. Kau terlihat lebih hot dari tahun lalu. Apa kau sudah punya pacar?"

"Apa orang hidup harus punya pacar?"

"Setidaknya bersenang-senanglah. Kau juga manusia."

Jasver tersenyum. Tangan kanannya terangkat, hendak menyentuh ubun-ubun Anya. Namun, sebelum Jasver sempat menyentuhnya, Anya lebih dulu mundur selangkah.

"Maaf," ucap Anya tersenyum. "Aku tidak ingin sembarang disentuh."

Diam sebentar dalam pegunnya, Jasver lantas terkekeh. "Sorry. Aku hanya sedikit merindukanmu."

"Jasver!"

Anya dan Jasver sama-sama menoleh ke arah Thomas yang berjalan bersama Kevan. Anya dan Jasver kemudian melihat Kevan menatap ke arah mereka dengan ekspresi sedikit penasaran. Jasver juga penasaran melihat sang bos konstruksi dan properti terbesar di Cezar tiba-tiba ada di sini. Ketika dia melihat Anya, dia menduga pria itu datang bersama Anya kemari ....

Ada hubungan apa di antara mereka?

"Kakek," sapa Jasver sambil membungkuk dan menyentuh dadanya hormat. Kevan berkedip karena takjub—dia yang datang kemari untuk meminta restu bahkan tak kepikiran akan menyapa Thomas dengan cara seperti itu.

Tapi omong-omong, Jasver ini punya hubungan apa dengan Anya? Kevan tahu Jasver punya peran penting dalam jaringan mafia yang dikepalai oleh Thomas, namun, Kevan tak pernah tahu kalau Jasver ada hubungan dengan Anya.

Bitter Sweet PervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang