Tujuh Puluh Empat

5.4K 383 39
                                    

Dukung author dengan vote dan komentar yaaa!

**

Anya berlarian di selasar rumah sakit, mencari keberadaan ayah mertuanya. Di ujung selasar, akhirnya dia dapati seorang pria tengah duduk di kursi penunggu. Tak lain dan tak bukan, pria itu adalah Martin.

Langkah Anya dipercepat. Sesampainya di depan Martin, Anya mencoba menata napasnya, sementara matanya berpendar hingga dia dapati ruang UGD tertutup rapat.

"Erleen meracuni dirinya sendiri dengan obat keras," ungkap Martin. "Saat kutemukan, dia sudah dalam keadaan kejang-kejang. Aku ... terlambat menyelamatkannya."

"Apa yang terjadi?" Anya tak bisa menahan diri lagi. Semua ini begitu membingungkan untuknya. "Tolong beritahu aku! Apa yang sudah kalian sembunyikan selama ini?"

Seakan tiba-tiba teringat sesuatu, Martin merogoh saku jasnya dan menyerahkan lipatan kertas pada Anya. Wajahnya yang kusut dan lelah membuat Anya tak bisa membiarkan Martin mengangkat tangannya berlama-lama. Lekas Anya ambil kertas dari tangan ayah mertuanya itu, membuka lipatan dengan buru-buru.

"Itu surat yang ditulis Erleen sebelum bunuh diri."

Jantung Anya berdetak lebih cepat. Dia melangkah dan duduk di samping Martin, mulai membaca surat yang ditulis oleh Erleen.

Dear, Martin.

Selama ini aku selalu percaya kau orang yang baik. Sebagai seorang ayah dari pria yang kucintai, aku sangat menghormatimu sejak dulu. Tapi kenyataan bahwa kita harus menikah sangat mencabik-cabik kewarasanku. Hanya saja, sikap dan pengertianmu selama ini, membuatku sanggup bertahan demi anakku.

Aku tak pernah percaya bahwa kau adalah ayah dari Kyo. Tapi kenekatanmu menikahiku membuatku tak bisa memikirkan tersangka lain. Hingga akhirnya aku bertemu dengan pelaku yang sebenarnya.

Kenapa tidak ada yang memberitahuku soal pria bernama Karl?

Dia menjelaskan semuanya sampai perutku terasa mual. Di saat itu aku bahkan seperti lupa bagaimana caranya bernapas. Mengetahui Kev memiliki kepribadian ganda; mengetahui kepribadiannya yang lainlah yang memerkosaku dua tahun lalu, aku seperti dikuliti rasanya.

Tubuhku yang malang ini, seolah-olah tercipta hanya untuk dipermainkan.

Meski begitu, akhirnya aku tahu alasan mengapa kau tidak menyentuhku selama ini. Aku tahu mengapa kau sangat menjaga dan menghormatiku. Kau bahkan menyayangi Kyo dengan tulus.

Kau melindungi Kev dari perasaan bersalah. Kau menggiring perasaan benci dan dendam dalam dirinya untukmu alih-alih membuatnya terpuruk dalam perasaan bersalah. Kau juga pasti merasa bersalah padaku, tapi aku bisa mengerti. Melihat bagaimana sosok Karl, aku mengerti kau telah diancam.

Martin. Mungkin kita pernah menikah, tapi aku akan tetap selalu menghormatimu sebagai ayah dari pria yang kucintai. Aku juga mencintai Nyonya Priscilla. Jika nanti beliau terbangun, sampaikan maafku karena telah melukai hatinya.

Jangan merasa bersalah, aku mengerti tak ada yang bisa kaulakukan untuk melindungi Kev selain cara ini. Tapi aku, sudah tidak sanggup lagi.

Ini terlalu berat untukku. Aku harus pergi.

Jika kau bertemu Kev, katakan padanya bahwa dia tidak bersalah. Katakan padanya bahwa aku menyesal karena tidak berusaha mendalaminya lebih jauh lagi. Karl bukanlah dirinya, aku bisa memaklumi itu. Padahal aku tahu dia selalu menyembunyikan banyak hal, tapi aku tak pernah membayangkan semengerikan apa masa kecil yang telah dia lalui hingga dia menciptakan seseorang yang lain dalam dirinya.

Bitter Sweet PervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang