Jihan sudah sadar sejak hari keduanya di rumah sakit dan sejak hari itu sampai hari keempatnya dia harus meladeni rentetan pertanyaan dari anggota kepolisian yang datang. Bosan? Tentu saja. Apalagi saat dirinya tidak boleh melakukan banyak hal dan harus menjalani beberapa pemeriksaan hanya untuk memastikan keadaannya baik-baik saja.
"Dokternya bilang kemungkinan lusa kamu bisa pulang."
Jihan langsung menatap wanita yang duduk di sebelah ranjangnya sambil mengupas buah. Wanita itu adalah Lee Nayeon, Tante Hyunjae yang beberapa kali menemaninya di rumah sakit.
Selain Nayeon, ada juga Kang Chaeyoon, Tante Jaehyun lalu ada Kim Minji, bundanya Jungkook dan Lee Heewon, ibunya Jacob. Keempat wanita itu selalu menjadi orang yang menemani Jihan selama satu minggu ini secara bergiliran. Bahkan tidak ragu sampai menginap hanya untuk memastikan Jihan tidak sendirian dan anak-anak Triumvirate tidak membolos.
"Oh iya, tadi neneknya Eunwoo juga ngubungin Tante." Nayeon melanjutkan setelah menyuapkan sepotong apel ke gadis SMA itu. "Kamu disuruh milih, pulang ke rumah mereka atau ke tempat Tante? Atau ke rumah yang lain?"
"Pulang ke apartemen aja, Tante."
"Gak, gak ada!" tolak Nayeon dengan tegas. "Kamu lupa kejadian yang udah nimpa kamu? Gak, kamu gak boleh sendirian."
Jihan pura-pura sibuk mengunyah apelnya, memandangi sesuatu di arah jendela dan memikirkan sesuatu. Dia berpikir apakah orang-orang sudah tahu sejauh itu sampai harus melakukan penjagaan ekstra?
Diluar ruangannya, masih ada beberapa bodyguard kakeknya Eunwoo yang berjaga. Jihan sampai merasa jika statusnya sudah mirip dengan tersangka kriminal yang tengah diawasi.
Tapi terlepas dari kejadian itu semua, termasuk yang terakhir kali dialaminya, Jihan harus berterima kasih pada sosok wanita yang berdiri didekat jendela. Jika bukan karena wanita itu, entah bagaimana lagi nasibnya dan Eunwoo hari itu.
"Jangan sentuh!" serunya saat hari itu. "Seseorang baru saja ngelakuin sesuatu pada mobil ini. Lihat! Bensinnya mengalir di bawah!"
Jihan mengikuti arahan tersebut hari itu. Aromanya juga entah bagaimana bisa terhirup ke hidungnya di tempat terbuka seperti ini.
"Cepat tarik Eunwoo untuk menjauh! Mobilnya akan meledak!"
Setidaknya begitulah bagaimana akhirnya dia menarik Eunwoo untuk menjauh dari mobil tapi tekanan ledakan membantu mereka sedikit. Eunwoo hanya mengalami luka ringan tapi traumanya kambuh. Jihan sempat tersambar api di bahunya dan mengalami henti jantung. Hebat sekali dia berhasil bertahan hidup sampai sejauh ini.
Pintu ruangan terbuka dan menampakkan empat orang berseragam sekolahnya melangkah masuk. Mereka adalah Choi Byungchan, Do Hanse, Park Jihyo dan Rose.
"Hai, Tante!" sapa Jihyo dan Rose dengan kompak.
"Oh, hai!" balas Nayeon tak kalah ramahnya. "Berempat aja? Gak sekelas lagi?"
"Gak kok, Tante." Rose mengibaskan tangannya lalu mendorong Hanse ke arah ranjang Jihan. "Nih, nganterin dia yang belum sempat jenguk!"
"Hanse!" seru Jihan dengan dramatis seraya membuka kedua tangannya. "Sini! Peluk Mama dulu!"
"Apa sih, an..."
Hampir, hampir saja Hanse mengumpat di depan wanita asing itu. Jadi dia langsung menatap tajam si pasien yang hanya terkekeh.
"Berempat aja?" tanya Jihan yang beralih menatap ketua kelasnya. "Gak capek Lo dateng kesini selama tiga hari berturut-turut?"
Byungchan mendengus pelan tapi lebih baik mengalihkan percakapan mereka daripada tidak sengaja mengumpat. "Terus Lo kapan keluarnya?"
"Lusa mungkin?!" jawab Jihan sekenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?