Younghoon sudah tidak tahu lagi kekacauan seperti apa yang sudah terjadi dalam satu minggu ini. Kecelakaan yang melibatkan adik tirinya, sahabatnya dan beberapa orang lain yang dia kenal. Berita-berita besar yang mulai ada hubungan dengan sahabat sampai sekolahnya. Lalu yang terbaru tadi siang adalah Hyunjae yang tiba-tiba mendapatkan perawatan.
Seolah tidak membiarkan mereka untuk bernafas lega barang sedetik pun. Belum lagi Jihan dan Jaehyun yang mendadak seperti berada di dunia lain. Dua sahabatnya itu tidak bisa dihubungi sejak kemarin. Bahkan setelah menelpon Jungkook tadi, nomor Jihan tidak bisa dihubungi.
"Sekolah diliburin sampe kapan sih?" tanya Bangchan yang baru saja merapikan selimut adik sepupunya.
Eunwoo yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya langsung menghela nafas. "Lusa mungkin. Pokoknya sampe orang kejaksaan selesai meriksa semuanya."
"Hebat. Siapa sih yang berhasil ngusut ini?" sahut Jacob yang terlihat agak semangat.
"Gak tahu." Eunwoo mengedikkan bahu lalu merebahkan dirinya di sofa. "Bukannya harusnya Lo tahu ya, Cob? Kan Lo bilang Lo sama Jungkook diminta jadi saksi?!"
"Orang yang minta kita si Jihan kok."
Jawaban itu sukses membuat Eunwoo kembali bangkit. Bahkan Younghoon yang sebelumnya melamun langsung menoleh.
"Jihan? Park Jihan yang itu?" sahut Bangchan yang entah menunjuk kemana. "Park Jihan yang lagi ngilang sama si Jaehyun?"
Jacob mengangguk polos. "Iya, Jihan kita!"
"Kok jadi dia yang minta ke kalian?" tanya Eunwoo dengan tidak sabaran.
"Gak tahu. Dia bilang bantuin orang sih."
Younghoon tiba-tiba teringat salah satu kakak tirinya, Seokjin pernah menyinggung hal ini. Kakaknya itu pernah bilang ada salah satu kenalannya yang sedang mengusut masalah di sekolah mereka tapi orang itu masih kewalahan untuk mengumpulkan bukti. Sudah, hanya sampai disitu saja. Tidak ada yang menyinggung nama Jihan.
"Jungkook juga sempet nanya sih." Jacob melanjutkan ceritanya. "Tapi tahu sendiri gimana Jihan kalo ngeles? Kan dia jago tuh bohongin orang."
Bangchan ketawa pelan. "Lo gak mau kemakan omongan dia lagi, ya?"
"Duh, gue udah resisten kayaknya."
"Jadi," ucap Eunwoo lagi, "kira-kira bakal selesai gak ya kasusnya?"
"Baru kali ini nih gue denger si Eunwoo kayak pesimis." Bangchan berucap lagi.
"Sepemikiran sih." Younghoon tiba-tiba menambahkan. "Sekarang banyak banget berita yang menyangkut orang yang kita kenal. Misalnya Jihan. Kayaknya baru kemarin Kak Jimin dilantik dan sekarang lagi nyelidikin ulang kematian nyokapnya."
"Terus sekarang dia ngilang!" ucap Bangchan seraya merentangkan kedua tangannya. "Bareng Jaehyun pula."
"Wajar sih. Bertahun-tahun kesel sama kematian nyokapnya terus tiba-tiba di berita muncul kalo selama ini nyokapnya dibunuh." Younghoon berucap sambil mengedikkan bahu. "Dia udah benci banget sama nyokapnya. Gak sepenuhnya sih tapi gitu deh."
"Makin ngerasa bersalah anaknya." Bangchan menambahkan.
"Gue jadi khawatir sama keadaan Jihan sekarang." Jacob menyahut dengan wajah yang kentara sekali khawatir. "Dia gak bakal ngelakuin yang aneh-aneh, kan?"
"Jihan emang gak waras tapi gue yakin otaknya masih sadar." Eunwoo berucap penuh yakin walaupun dalam hati juga sama khawatirnya.
"Lagian ada Jaehyun disana. Paling gak ada satu orang yang agak waras dari dia." Younghoon ikut menambahkan dengan yakin. "Ya, gue cuma mau doa tambahan aja sih. Semoga Kak Jimin gak beneran mati kali ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?